[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terhadap elektabilitas partai politik menjelang Pemilu 2024. Hasilnya, PDIP memperoleh suara tertinggi dalam hasil survei terbaru.
Survei ini dilakukan pada periode 30 April-5 Mei 2023, tepatnya setelah PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Bacapres 2024.
Responden diberi pertanyaan 'Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini?'. Hasilnya sebagai berikut:
PDIP: 20%
Partai Gerindra: 17,2%
Partai Golkar: 7,8%
Partai Demokrat: 7,7%
Partai NasDem: 6,2%
PKB: 6,1%
PKS: 5,7%
PAN: 2,7%
PPP: 2,6%
Partai Perindo: 2,5%
Partai Hanura: 0,9%
Partai Garuda: 0,6%
PSI: 0,5%
Partai Gelora: 0,5%
PBB: 0,4%
Partai Ummat: 0,3%
Partai Buruh: 0%
PKN: 0%
TT/TJ: 18,4%
"PDIP paling tinggi dukungannya 20%, kemudian Gerindra 17,2%, Golkar 7,8%, Demokrat 7,7%, NasDem 6,2%, PKB 6,1%, PKS 5,7%, PAN 2,7%, PPP 2,6% dan Perindo 2,5%, partai lain lebih rendah dukungannya," kata Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi, Kamis (18/5/2023).
Meski begitu, Burhanuddin memberi catatan dalam hasil survei terbaru Indikator, di mana sebanyak 17% warga kelas menengah tak terwakili dalam survei ini lantaran tak memiliki gawai. Sementara survei dilakukan melalui telepon. Menurutnya, kondisi tersebut bisa saja berpengaruh terhadap perolehan elektabilitas apabila 17% warga diikutsertakan.
"Kelas mengengah bawah 17% yang nggak punya handphone itu tak terwakili dalam survei. Mungkin kalau diikutkan dalam survei tatap muka, PDIP agak tinggi sedikit. Gerindra biasanya lebih kuat masyarakat kota makanya di survei telepon 17 persen, agak dikit lebih tinggi dibandingkan survei tatap muka. Tapi detik picturenya sama, ada tren kenaikan Gerindra dan ada rebound PDIP setelah deklarasi Ganjar," terangnya.
Sementara apabila dilihat dari tren pilihan partai dalam hasil survei beberapa bulan terakhir, PDIP mengalami peningkatan signifikan dari 15,2% menjadi 20%. Sementara Partai Gerindra juga meningkat dari 14,7% menjadi 17,2%.
"Kenaikan suara PDIP tidak membuat elektabilitas Gerindra trennya menurun, karena Gerindra naik terus," jelasnya.
"Yang lain tidak telalu banyak perubahan. Demokrat naik dikit, Golkar sedikit turun, NasDem stabil," sambungnya.
[Detik]