Ada orang menasehati anak kuliahan supaya "Be Yourself". Gw paham sih, konteksnya adalah supaya si anak yakin dengan keunggulan dan keunikan diri sendiri supaya ga terbawa arus membebek teman-teman/lingkungan.
Hanya saja, gw sering melihat nasehat ini ga tepat karena mau 'be yourself' kayak gimana lha wong menemukan dirinya saja belum bisa. Jangankan anak muda, orang dewasa pun banyak yang masih belum bisa menemukan dirinya sendiri. Alih-alih be yourself dengan konteks memahami keunikan diri sendiri, jatohnya malah 'be yourself' sak karepe dhewe, aku begini adanya, tanpa ada usaha perbaikan.
Supaya seseorang menemukan dirinya, yang harus dilakukan seseorang adalah banyak eksplorasi dan punya role model (sosok panutan/teladan). Banyak eksplorasi membuat seseorang terpancing mengeluarkan beragam potensi dirinya. Adanya role model, memudahkan seseorang untuk mengarahkan dirinya kelak mau jadi apa/kayak gimana.
Perlahan, seiring dengan waktu, baru deh bisa memahami kekuatan, keunikan dan kelemahan diri sendiri berikut antisipasinya.
(Iim Fahima Jachja)