Pidato Kemenangan Erdogan: "Kami Tidak Akan Biarkan Pasukan LGBT Menang"

[PORTAL-ISLAM.ID]  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memenangkan pemilihan presiden Turki putaran kedua yang digelar Minggu, 28 Mei 2023.

Hasil pemungutan suara menunjukkan sang petahana sukses meraup 52,16 persen suara. Sementara lawannya Kemal Kilicdaroglu meraih 47,84 persen dari total suara suara yang telah dihitung sebanyak 99,85 persen.

Kemenangan ini menandakan berlanjutnya kembali masa pemerintahan Erdogan hingga 2028. 

Pemilu pada 2023 ini sendiri merupakan yang ketiga kalinya dimenangkan Erdogan selama 20 tahun memerintah Turki.

Dengan demikian Erdogan telah melampaui 15 tahun kepresidenan pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Erdogan muncul di luar kediamannya di Uskudar Istanbul, di mana dia memberikan pidato sebelum berterima kasih kepada para pendukungnya.

“Kita telah menyelesaikan putaran kedua pemilihan presiden dengan dukungan rakyat,” kata Erdogan. “Insya Allah kami akan berjalan di atas kepercayaan Anda seperti yang telah kami lakukan selama 21 tahun terakhir.”

Dia menambahkan bahwa 85 juta warga negara itu adalah “pemenang” dari dua putaran pemungutan suara pada 14 Mei dan 28 Mei.

Selama pidato kemenangannya, Presiden Erdogan terus mengulangi: “Kami tidak akan membiarkan pasukan LGBT menang!” Dia kemudian menekankan “LGBT tidak bisa menyusup di antara kita. Kita akan terlahir kembali. Keluarga adalah sesuatu yang sakral. Kekerasan terhadap perempuan dilarang dan haram bagi kita, tidak ada yang boleh melakukannya, kami sangat keras dalam hal ini!”

Setelah itu Erdogan kemudian menuju ke Ibu Kota Ankara, di mana dia berbicara kepada para pendukung di istana presiden. 

Erdogan memberi selamat kepada orang banyak, dan memberi tahu mereka bahwa masalah paling mendesak yang dihadapi negara saat ini adalah inflasi, sebelum menambahkan bahwa itu bukan masalah yang sulit untuk dipecahkan.

Data resmi menunjukkan bahwa inflasi di Turki mencapai 50,5 persen pada Maret, turun dari level tertinggi 85,6 persen pada Oktober.

“Masalah yang paling mendesak… adalah untuk menghilangkan masalah yang timbul dari kenaikan harga yang disebabkan oleh inflasi dan untuk mengkompensasi hilangnya kesejahteraan,” kata presiden.

Erdogan juga menambahkan bahwa menyembuhkan luka gempa Februari dan membangun kembali kota-kota yang hancur akibat bencana alam akan terus menjadi prioritasnya.

“Hati dan tangan kami akan terus berada di wilayah gempa,” kata Erdogan.

[VIDEO]
Baca juga :