Ustadz Wahabi yang senior dan sangat terkenal sekalipun, kalau ketemu dan diajak salaman. Maka kepala kita dan beliau sama tegak setara serta sama-sama mendoakan.
Tidak ada ada rebutan cium tangan. Paling jauh minta-minta foto saja.
Di kalangan Wahabi tidak ada tradisi menundukkan diri atau merendahkan diri kepada sesama manusia. Apalagi kepada bocah cilik yang belum sunat.
Habib-habib yang Wahabi pun demikian. Mereka bahkan kadang malu kalau dianggap Habib. Bagi beliau semua orang sama saja, yang membedakan adalah amal dan akhlaknya.
Wahabi juga tidak mengenal tradisi rebutan ludah dan sisa-sisa organ tubuh manusia.
Lah kan zaman Nabi banyak yang bertabaruk dengan hal-hal dari tubuh di Rasulullah? Iya itu tabaruk sebab cinta murni karena keinginan kuat untuk mengikuti beliau. Bukan tabaruk ala ente dimana download berkah dipahami sebagai semacam cheat untuk meremote langit supaya turun hal-hal enak dan menguntungkan buat ente.
(Pega Aji Sitama)