Pasukan Berani Mati
Pada invasi Irak 2003, Amerika berhasil menghancurkan militer Irak dalam waktu 40 hari. Dimana AS dan sekutunya hanya kehilangan 200 personil.
Padahal militer Irak di bawah Saddam Husein dikenal terkuat diantara negara-negara Arab dengan personel mencapai setengah juta orang.
Bagi yang berperang hanya bermotivasi duniawi, anda tidak akan tahan dengan serangan shockwave Amerika di 48 jam pertama. Segala Hellfire, Tomahawk, Himars dll menghantam target tanpa bisa dicegah.
Tapi berbeda dengan Taliban, shockwave Amerika sama sekali tidak bikin gentar. Taliban mundur dari kota-kota besar karena perintah Mullah Umar (Pemimpin Tertinggi Taliban) agar meminimalisir korban sipil jika sampai AS melakukan pemboman.
Dan selanjutnya giliran Taliban yang memberikan shockwave (gelombang serangan kejutan) kepada pasukan koalisi AS, bermodal mobil Toyota Corolla yang dipasangi ratusan kg bahan peledak, atau serangan nekat ke pangkalan militer yang dilakukan kurang dari 10 orang dengan resiko cari mati Syahid.
Makanya negara-negara yang militernya tergolong kurang alutista, atau tidak punya penangkal rudal-rudal musuh, bagusnya membangun korps pasukan berani mati.
(Pega Aji Sitama)