Panas Surya, Terbakar Istana
PATUNG Presiden Joko Widodo setinggi 1,5 meter dan berbahan perunggu terpacak di samping meja kerja Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di lantai 20 NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Jokowi tampil dalam posisi berjongkok dengan tangan kiri bertopang dagu. Air muka Jokowi tak beriak dan keningnya berkerut.
Ada lebih dari 250 patung tokoh di kantor NasDem, tapi hanya Jokowi yang dibikin satu badan. Patung pejuang revolusi Kuba, Fidel Castro, yang berjarak tak sampai sepuluh langkah dari reca Jokowi, hanya dari dada ke atas.
“Kami di NasDem mengagumi Jokowi,” kata Surya Paloh dalam wawancara khusus dengan Tempo, Selasa, 9 Mei 2023 lalu.
Surya menggambarkan hubungannya dengan Jokowi seperti saudara. Adimas Jokowi, demikian bos Media Group itu memanggil Presiden. Sedangkan Jokowi kerap menyapa Surya dengan sebutan “abang”. Kedekatan itu terbangun sejak Jokowi menjabat wali kota atau lebih dari sebelas tahun silam. Surya mengklaim hubungan dengan Jokowi sangat personal dan hangat.
Namun relasi Surya dengan Jokowi belakangan menjadi tawar. Kerenggangan hubungan mereka tampak saat Jokowi menjamu para ketua umum partai pendukung pemerintah di Istana Negara pada Selasa, 2 Mei 2023 lalu. Tak ada nama Surya dalam daftar undangan meski NasDem masih berada di barisan partai pro-pemerintah.
Jokowi memastikan tak mengundang Surya karena dia sudah punya koalisi lain. NasDem berkongsi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung bekas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. “Gabungan partai yang berkumpul ingin membangun kerja sama politik lain,” ujar Jokowi.
Sebelum hubungannya dengan Jokowi berjarak, Surya adalah penyokong utama bekas Wali Kota Surakarta tersebut. Surya mengklaim dia mendorong karier politik Jokowi agar mau bertarung dalam pemilihan Gubernur Jakarta setelah menjabat wali kota. “Saya beri dukungan penuh sejak dia menjadi wali kota,” ucapnya.
Surya memerintahkan stasiun televisi dan surat kabar di bawah Media Group untuk memberitakan kinerja Jokowi. Salah satunya proyek mobil Esemka, kendaraan yang diklaim sebagai produk rakitan siswa sekolah menengah kejuruan di Surakarta, Jawa Tengah. Jokowi pernah memakai mobil Esemka sebagai kendaraan dinas wali kota.
Setelah memastikan maju menjadi calon Gubernur Jakarta, Jokowi meminta dukungan NasDem. Bekas Sekjen NasDem, Patrice Rio Capella, mengatakan Jokowi menemuinya dan menawari NasDem bergabung dengan PDIP dan Partai Gerindra. Padahal NasDem waktu itu baru sekitar setahun berdiri.
Menurut Rio, Surya kembali menginstruksikan media massa miliknya untuk memberitakan program pemerintah Jakarta setelah Jokowi menang di Ibu Kota. Tujuannya: mengerek elektabilitas Jokowi sebagai pemimpin nasional dan membuka peluang dia menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. “Metro TV sangat luar biasa menciptakan persepsi soal Jokowi,” tutur Rio.
Mendekati pemilihan presiden 2014, Jokowi menguat sebagai kandidat presiden. Surya juga baru saja membawa partainya meraih 35 kursi DPR RI. Dia segera membangun koalisi “tanpa syarat” dengan PDIP untuk mengusung Jokowi pada pemilihan presiden. “Kami melihat Jokowi sebagai new hope,” kata Surya.
Setelah Jokowi terpilih, Surya aktif melobi Presiden untuk menangani masalah bahan bakar minyak bersubsidi. Ia mengusulkan perbaikan mekanisme impor minyak. Surya pun menyorongkan koleganya sekaligus konglomerat asal Cina, Sam Pa, yang punya akses ke perusahaan minyak Angola, Sonangol EP. Belakangan, tak ada kelanjutan dari bisnis tersebut.
Jokowi disebut-sebut memenuhi keinginan Surya soal pengisian kabinet. Salah satunya posisi Jaksa Agung yang dijabat Muhammad Prasetyo, anggota DPR terpilih dari NasDem. Kursi Jaksa Agung itu belakangan memicu retaknya hubungan Surya dengan PDIP, partai asal Jokowi.
Kejaksaan Agung diduga menekan politikus dari partai lain, termasuk PDIP, dengan kasus korupsi. Tujuannya agar mereka pindah ke NasDem. “Politisasi hukum karena mengintip dosa calon kepala daerah,” ucap politikus PDIP, Trimedya Panjaitan. Surya membantah jika disebut memakai kejaksaan untuk mengintimidasi kepala daerah.
Didesak untuk mencopot Prasetyo, Presiden memilih mempertahankannya hingga Kabinet Kerja bubar pada Oktober 2019. Memimpin kabinet pada periode kedua, Jokowi menunjuk ST Burhanuddin, adik politikus PDIP, Tubagus Hasanuddin, sebagai Jaksa Agung. Surya mengaku menghormati keputusan Jokowi itu. “Terlalu kecil untuk kecewa,” ujarnya.
Tensi hubungan Surya dengan Jokowi pun sempat meningkat pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Surya menyarankan Jokowi mempertimbangkan lagi pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang menghadapi kasus penistaan agama. Jokowi bergeming. Berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, Ahok kalah oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Puncak ketegangan terjadi setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 3 Oktober 2022. Sejumlah narasumber yang mengetahui pencalonan itu mengatakan Surya mempercepat deklarasi untuk menangkal manuver KPK mengusut dugaan korupsi proyek Formula E yang menyeret nama adimas barunya, Anies Baswedan.
Surya membenarkan informasi tersebut. “Deklarasi Anies membuat hubungan sedikit pecah,” kata Surya. Saat NasDem merayakan ulang tahun partai ke-11 di Senayan, Jakarta, pada 11 November tahun lalu, Jokowi memilih melawat ke Kamboja untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Istana juga tak mengirimkan rekaman video pidato Jokowi.
Baru pada 26 Januari lalu, Surya bisa bertemu dengan Jokowi di Istana Negara. Sejumlah narasumber yang mengetahui pertemuan itu menyebutkan Jokowi mempersoalkan alasan Surya buru-buru mendeklarasikan Anies dan tak memberi tahu dia sebelum pengumuman tersebut.
Menurut Surya, Jokowi menyambutnya dengan hangat ketika bertemu empat bulan lalu. Jokowi mau memeluk dan mengantarkan Surya sampai ke pelataran Istana. “Kami membicarakan hal yang tak cuma lip service,” ujar Surya saat dimintai konfirmasi tentang isi pertemuan itu. Di situlah Surya terakhir kali berjumpa dengan Presiden Jokowi.
(Sumber: Majalah Tempo)