Catatan Naniek S Deyang:
Sekelas majalah Tempo pun, dalam laporan terbarunya tidak bisa menyimpulkan arah politik pencapresan saat ini.
Semua masih dalam gerakan liar. Demikian pun para oligarki, yang tadinya sudah mengatur kanan-kiri, sekarang juga gamang.
Bahkan muncul pertanyaan, bakal ada Pemilu beneran nggak?
Coba saja lihat betapa "pabaleut"-nya perpolitikan saat ini. Presiden Jokowi mengumpulkan 6 anggota partai pendukung, dan meski Nasdem pendukung pemerintah tidak diundang.
Nasdem yang tidak diundang Pak Jokowi ke Istana, Ketumnya malah didatangi LBP. Padahal Luhut orang dekat Jokowi. Pertemuan Luhut dan Surya Paloh bahkan sudah terjadi ke-empat kalinya. Dalam pertemuan terakhir Luhut memberi nama-nama Cawapres untuk Anies.
Di sisi lain, Erick Thohir yang menurut sumber sebagai jagoan Cawapres Pak Jokowi dan LBP, bersaing ketat dengan Sandi yang tadinya sudah akan dipasangkan dengan Ganjar.
Entah apa yang terjadi, Sandi yang semula hampir dipastikan akan pindah ke PPP, sekarang mulai berubah lagi dan condong pindah ke PKS. Apakah jalan buntu diperoleh Sandi untuk jadi Cawapresnya Ganjar, sehingga dia mulai melirik PKS?
Masih ruwet semua kan?
Padahal di bawah, rakyat sekarang sudah kelelahan, karena ekonomi seperti tidak berjalan. Pasca Lebaran, warung-warung sepi, tentu berimpas pada pasar2 yg juga sepi.
Seorang pedagang nasi goreng dan mie di Salatiga, Jawa Tengah, yg biasanya ramai, dua hari lalu kosong melompong warungnya.
"Kapan keadaan akan pulih Bu?", saya yg ditanya hanya garuk-garuk kepala sambil menjawab, "gak tau kapan, mungkin akan terus begini kalau sampai jenengan nanti salah lagi memilih pemimpin," jawab saya yg membuat dia makin bingung.
(fb)