Catatan Naniek S Deyang:
"Prabowo call to the nation....the three candidates are equally good"
Seorang konglomerat, mantan salah satu bos saya, mengirimkan video Prabowo dan statement itu ke saya.
Saya menjawab, "Andai 10 tahun lalu Anda dan kawan-kawan Anda percaya saya, perusahaan saya akan terus jalan, dan saham-saham perusahaan Anda pun juga tidak berguguran sahamnya seperti sekarang."
Orang memang melihat dan menilai seorang Prabowo itu melebihi apa yg orang2 dekatnya ketahui. Makanya demikian mudah orang memprovokasi, membully dan melakukan kampanye hitam padanya.
Saya bukan orang partai yg karena jalan Tuhan dekat dengan beliau, tidak selalu hubungan saya manis, saya sering dimarahi bahkan dituduh mata-matanya Pak Jokowi pun pernah. Tapi lubuk hati saya yg paling dalam mengatakan, "beliau orang baik yg dipunyai negeri ini".
Dua periode Pilpres kalau saya menulis soal Pak Prabowo, buzzer lawan politik Pak PS selalu mengatakan, saya adalah diehard-nya Pak PS, bahkan ada yg lebih kejam lagi bilang saya orang bayarannya Pak Prabowo.
Sekarang saya bukan orang Gerindra, bukan orang Kemhan, bertemu pun sangat jarang. Saya juga tidak kerja di perusahaan Pak Prabowo. Saya menulis sesui dengan yg saya rasakan dan yg saya lihat.
Saya hanya orang yg kebetulan punya hati yg sama, "gak tega lihat orang susah". Kalau toh ketemu, saya paling minta bantuan utk membuat sekolah di daerah-daerah yg tdk ada sekolahan, membantu kaum dhuafa yg tidak punya baju atau gak bisa sekolahkan anak-anaknya, membantu keperluan anak-anak pondok dll.
Kami jarang bicara politik, karena menurut saya beliau sangat loyal terhadap pilihannya. Pilihan beliau bergabung dengan Pak Jokowi menjadi Menhan adalah utk membantu Pak Jokowi membangun pertahanan Indonesia. Jadi kalau saya "nyerang" pemerintah, beliau akan defensif dan mati-matian membela pemerintahan Pak Jokowi. Saya bisa memaklumi, karena Pak Prabowo memang tidak punya sifat menjadi pengkhianat, yakni baik di depan dan di belajang menjelek-jelekan.
Saya pernah pancing bicara soal Ganjar, dia juga seperti tidak tertarik membahasnya, demikian juga saat saya bicara Anies, beliau juga enggan bicara. Beliau memang tidak pernah ngomong jelek Ganjar dan Anies, atau siapapun. Pokoknya sifat Pak Prabowo itu gak suka "ghibah", baik gomongin lawan maupun kawan.
Suatu kali saya pernah bicara jujur pada beliau soal suara-suara di luar, dimana orang sebetulnya tidak meragukan Pak Prabowo, tapi kadang orang takut dengan orang-orang di seputar Pak Prabowo yang sepertinya banyak yg arogan dan "memanfaatkan" kesempatan. Beliau dengan tenang menjawab, "Apakah saat salah satu orang dekat saya (mantan Menteri Kelautan Edy Prabowo) ditangkap KPK, saya minta dibebaskan atau diringankan?," jawabnya menerawang.
Beliau pun lantas bercerita, begitu banyak dia mencoret pengajuan proyek yg ada nama keluarga dan orang-orang dekatnya. "Kalau saya terlewat, silahkan lapor ke saya, kalau ada keluarga atau orang-orang saya yg ikut bermain, sertai bukti, jangan hanya berkata ini-itu tapi tidak ada bukti," katanya.
Ketika saya tanyakan lagi, bahwa konglomerat pada takut mendukungnya, karena takut Pak Prabowo akan membabat bisnisnya. "Yang takut sama saya berarti bisnisnya tidak benar, kalau bisnisnya benar kenapa harus takut? Kita butuh dunia usaha, dan saya akan mendukung dunia usaha yg bisa memajukan Indonesia dan membantu kesejahteraan rakyat," katanya.
Pak Prabowo dengan gayanya yg tegas memang sering "teradili" oleh persepsi yg orang hanya melihat covernya. Namun bagi yg mengenal betul beliau ketegasan itu sebetulnya hanya sesuatu yg nampak saja, tetapi dibalik sikapnya yg tegas itu (yg sering diartikan sebagai orang yg temperamental), Pak Prabowo orang yg tidak pernah menyakiti dan mengkhianati siapapun.
Bahkan mungkin kelewat baik, sehingga beliau sering berkata, kenapa harus menjadikan orang musuh, kalau punya musuh satu saja hidup terasa menjadi berat. Prinsip Pak Prabowo hidup harus menjalin perkawanan dengan siapa saja dan sebanyak-banyaknya, serta yg paling penting tidak punya musuh.
Itulah mungkin yg membuat Pak Prabowo di hadapan belasan ribu pensiunan Jenderal, Kolonel dan juga pensiunan non perwira TNI di Bantul DI Yogyakarta, menyatakan, Anies dan Ganjar adalah putra-putra terbaik bangsa dan punya keinginan mulia memajukan bangsa dan negara Indonesia. Beliau pun minta pendukungnya untuk tidak saling membully atau menjatuhkan lawan.
[VIDEO Prabowo]
Enggak usah tegang, enggak usah terprovokasi. Yang berkontestasi aja santai, masa sih kamu sampai marah-marahan gitu? | Mata Najwa pic.twitter.com/JUfTFFK7Jv
— Mata Najwa (@MataNajwa) May 4, 2023