[PORTAL-ISLAM.ID] Delapan warga negara India yang juga merupakan mantan Angkatan Laut India ditahan di sel isolasi Qatar dan terancam mendapat hukuman mati! Hal tersebut karena mereka diduga menjadi mata-mata untuk Israel saat bekerja di Qatar.
Mereka adalah Kapten Navtej Singh Gill, Kapten Birendra Kumar Verma, Kapten Saurabh Vasisht, Letkol Amit Nagpal, Letkol Purnendu Tiwari, Letkol Sugunakar Pakala, LetkolSanjeev Gupta dan Ragesh.
Kedelapan mantan personel Angkatan Laut tersebut dituduh sebagai mata-mata Israel oleh pihak berwenang Qatar, Qatar juga menyebut pihaknya telah memiliki bukti elektronik atas apa yang mereka lakukan.
Akibatnya Qatar memutus hubungan dengan perusahaan "Dahra Global Technologies" yang mempekerjakan 75 orang India dimana kebanyakan dari mereka adalah mantan angkatan laut India, pada mulanya perusahaan tersebut diberikan proyek yang sangat sensitif untuk membangun kapal selam mini berbasis teknologi Italia dengan karakteristik siluman atau kamuflase.
Mengutip sumber resmi India, ANI melaporkan bahwa “kasus tersebut sekarang telah ditangani pada tingkat setinggi mungkin oleh badan-badan India tetapi pemerintah Qatar belum menunjukkan tanda-tanda mengalah pada masalah ini”.
Kepemimpinan politik India sejauh ini masih bungkam terkait nasib orang-orang ini atau keterlibatan tingkat tinggi dengan kepemimpinan politik Qatar untuk membebaskan mereka.
Dilansir Aljazeera (2/5/2023), delapan warga negara India telah dipenjara di Qatar selama berbulan-bulan karena memata-matai program kapal selam atas nama Israel dan berpotensi menghadapi hukuman mati.
Kedelapan orang tersebut adalah mantan perwira Angkatan Laut India dan ditangkap pada akhir Agustus 2022, menurut laporan media India, Pakistan, Israel dan Arab.
New Delhi memiliki akses konsuler ke delapan tahanan dan telah berusaha untuk membebaskan mereka, tetapi telah diberitahu oleh Doha bahwa bukti menunjukkan bahwa mantan perwira itu menyerahkan laporan intelijen ke Israel, lapor kantor berita India ThePrint.
Warga negara India menjalani uji coba pertama mereka pada akhir Maret, dan sesi lain dilaporkan diharapkan akan diadakan bulan ini.
Media India melaporkan bahwa mereka adalah karyawan senior Dahra Global Technologies and Consulting Services, sebuah perusahaan penasihat program Qatar yang bertujuan untuk mendapatkan kapal selam buatan Italia berteknologi tinggi yang dapat menghindari deteksi radar.
Surat kabar Pakistan The News International melaporkan pekan lalu bahwa perusahaan tersebut sekarang ditutup oleh Qatar, dengan sebanyak 75 warga negara India, yang sebagian besar adalah mantan personel angkatan laut, diberi tahu bahwa mereka akan dibebaskan pada akhir Mei.
Qatar telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada tahun 2020 dengan perusahaan pembuat kapal Fincantieri SpA yang berbasis di Italia untuk membangun kapal selam sebagai bagian dari proyek yang lebih besar yang melibatkan pembangunan pangkalan angkatan laut dan pemeliharaan armada militernya. MoU dilaporkan belum dilaksanakan.
Kapal Selam Masa Depan Dekat U212
Kapal selam yang dicari Qatar dilaporkan merupakan jenis yang lebih kecil dari Kapal Selam Masa Depan U212, sebuah proyek kapal selam ambisius di Italia yang dibangun bekerja sama dengan sebuah perusahaan Jerman.
Israel belum secara resmi mengomentari masalah ini, tetapi memiliki kepentingan dalam mencegah pengembangan teknologi militer di Timur Tengah, karena dikhawatirkan dapat melemahkan keunggulan militernya yang didukung Amerika Serikat.
India dan Pakistan juga tertarik dengan perlombaan kapal selam karena mereka berusaha untuk menghalangi satu sama lain agar tidak unggul.
(Sumber: Aljazeera)