Di zaman sekarang berbagai negara kalau mau menggenjot perputaran uang untuk pertumbuhan ekonominya, biasanya memakai jurus konsumtif kebutuhan yang tidak perlu-perlu amat. Seperti konser, festival, hiburan, pertunjukan, pinjaman online, judi, miras, sampai pelacuran.
Dimana tujuannya cuma 1, yaitu membuat orang kaya menguras tabungannya. Supaya uangnya digunakan untuk hal-hal yang bisa dikenai pajak.
Sedangkan di masa Nabi, hal-hal yang digunakan untuk menaikkan perputaran/perpindahan uang adalah Bersedekah dan Jihad.
Adapun Amerika adalah kombinasi dari semuanya. Charity iya, maksiat iya, perang juga iya.
Triliunan dollar yang dibakar untuk perang Irak dan Afghanistan itu maksudnya bukan melempar uang begitu saja ke Irak dan Afghanistan, melainkan uang pajak warga AS dialihkan ke industri perang. Perusahaan senjata untung, perangkat perang untung, kontraktor untung, sampai produsen pangan juga untung.
(Pega Aji Sitama)