Naniek S Deyang:
Kok ya baru sekarang to Pak ngomongnya. Sampean kan jadi Gubernur sudah 10 tahun. Masak nggak ngenalin wilayah sampean. Bagaimana mau jadi presiden yang luasnya berpuluh-puluh kali Jawa Tengah, kalau wilayah Jawa Tengah pun Anda nggak ngenalin, kok pakai acara minta rakyat harus lapor Pak?
Bapak Gubernur yang terhormat, banyak jalan-jalan di Jawa Tengah rusak, bahkan kalau bapak lewat daeran Kebumen, Kutoarjo sampai Yogja yang dulu jadi jalur utama, sebelum ada tol, itu sudah kayak kota mati, banyak toko-toko tutup, dan kanan-kirinya kumuh.
Pasar-pasar tradisional Pak di Jawa Tengah, masyaAllah tidak tertata alias ambural, saya ke Cilacap, Salatiga, Magelang, Purwokerto dll, MasyaAllah tidak tertata baik di dalam maupun di luar. Ini beda dengan di Jawa Timur, yang pasarnya lumayan bersih dan rapi Pak, meski pasar tradisional.
Mohon maaf bukan mengecilkan, apakah saat ada keinginan di hati mau Nyapres bapak tidak gamang untuk bisa menata Indonesia?
Saya jadi ingat ponakan saya laki-laki, meski memiliki massa dan kawan yang banyak, bahkan dia akan dipilih mutlak rakyat desa untuk jadi kepala desa, dia menolak keras, karena dia merasa tidak mampu. Ponakan saya bilang bahwa dia harus tau diri, karena kapasitasnya seorang profesional di bidang IT, bukan sebagai leader yang harus memikirkan masyarakat dengan segala aspeknya....ha ..ha ...tapi mungkin memang jadi presiden lebih mudah ya Pak dibanding jadi kepala desa ? π Jadi kepala desa berhadapan ama rakyat langsung kalau jalan desa jelek langsung ditanamin pohon pisang atau dibuat kolam leleππ
(fb)