[PORTAL-ISLAM.ID] Ada kepanikan yang melandasi Presiden Joko Widodo melakukan manuver politik dengan ikut campur dalam peta pertarungan pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.
Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio alias Hensat memandang, Jokowi panik dengan kehadiran Anies Baswedan yang telah diusung NasDem sebagai bakal calon presiden 2024.
Kepanikan tersebut bukan tanpa alasan. Berdasarkan pengalaman Pilkada DKI 2017 silam, Anies mampu mengalahkan petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang disinyalir ikut didukung Jokowi.
“Kenapa panik? Ya karena memang rakyat Indonesia itu dalam memilih pilihan susah ditebak. Pilkada DKI Jakarta misalnya, itu diunggulkan Ahok tapi ternyata Anies yang menang,” kata Hensat kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (6/5/2023).
Oleh karenanya, Hensat menilai cewe-cawe Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2024 tak lepas dari pengalaman Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan Anies.
Cawe-cawe Presiden Jokowi makin kentara dengan mengendorse Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto melalui Koalisi Besar serta mengumpulkan ketua umum partai politik di Istana Negara beberapa waktu lalu.
“Sampai hari ini (Jokowi) arah (dukungan) jelasnya ke Ganjar Pranowo ya. Kalau beliau mau aman, ya main dengan satu pasang lagi, dengan pasangannya Pak Prabowo,” ungkapnya. [RMOL]
Mengapa penguasa melakukan segala macam move politik penguasa saat ini? Dari mulai bentuk bentuk Koalisi sampai ingin jadi Datuk Maringgih, mencoba bikin kawin paksa Capres-Cawapres? Jawabannya 1 aja, penguasa Panik, kenapa? Ni pendapat saya #Hensat pic.twitter.com/x4RcYYk1zm
— Hendri Satrio (@satriohendri) May 5, 2023