Istilah "Kristen Muhammadiyah" Perlukah?
Adni Kurniawan:
Menurut saya, istilah semacam ini menimbulkan kerancuan dan mengesankan sinkretisme keagamaan, jadi seharusnya tidak digunakan. Meskipun dalam berita tersebut memang telah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan istilah itu adalah siswa/i yang beragama Kristen namun bersekolah di Muhammadiyah.
***
Risman Muchtar:
Sebetulnya memang menyandingkan kata "Kristen" dengan kata "Muhamadiyah" tidak muthabaqah, tidak sepadan dan sepintas menimbulkan kerancuan. Semakin terlihat ngelanturnya ketika anak-anak muslim kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI) misalnya disebut "Islam Kristen".
Jadi menurut saya tidak perlu dibikin nomen klatur yang kemudian menjadi "nomen ngelantur", karena secara aqidah tidak mungkin yang haq dicampur dengan yang bathil.
Bahwa kemudian ada orang Islam yang bersekolah atau kuliah di sekolah Kristen atau universitas Kristen, sepanjang diyakini tidak akan mengganggu atau berpotensi merusak keimanannya, dan itu dengan pertimbangan kepentingan keilmuan semata tentu tidak ada larangannya.
***
Wahju Rohmanti:
Sepertinya judul buku itu dibuat dramatis untuk menarik pembaca.. tapi sayangnya ini masalah agama.. jadi sensitif.