Gambaran Iblis di dalam Al Qur'an bukanlah makhluk yang menakutkan dengan tanduk, ekor dan mata merahnya.
Iblis dalam Al Qur'an adalah sosok yang manis, lembut dan sejuk tutur katanya, tapi penuh racun dan residu pemikiran.
Dia berperan sebagai seorang penasihat, tulus, menginginkan kebaikan untukmu dan bahkan bersumpah bahwa dia bukanlah penipu.
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآَتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ . وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ . فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ
Maka, setan membisikkan (pikiran jahat) kepada keduanya (Adam dan Hawa) yang berakibat tampak pada keduanya sesuatu yang tertutup dari aurat keduanya. Ia (setan) berkata, “Tuhanmu tidak melarang kamu berdua untuk mendekati pohon ini, kecuali (karena Dia tidak senang) kamu berdua menjadi malaikat atau kamu berdua termasuk orang-orang yang kekal (dalam surga).”
Ia (setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya aku ini bagi kamu berdua benar-benar termasuk para pemberi nasihat.”
Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya… (QS. al-A’raf: 20 – 22)
Dan Iblis juga bisa hadir dalam rupa orang yang di Ulamakan, Pakai Sorban, Ahli Ibadah.
Bicaranya teduh, lembut tapi penuh racun dan lumpur liberalisme.
[Aly Raihan El-Mishry]