Bagaimana Orang Memperlakukan Hewan, Mencerminkan Peradabannya
Beredar di TikTok video dari seorang food vlogger dari Negara Komunis RRC yang memperlihatkan anak kucing diblender.
Naȕżubillāhi min żālik…
Sadis…!?!
Ya pasti lah, namanya juga orang kāfir, Komunis pulak…!
Lihat saja bagaimana mereka punya cara makan otak monyet 🐒 hidup-hidup. Atau anjing 🐕 yang dipukuli sampai mati dalam karung lalu dimasak. Atau babi 🐄 hidup yang langsung dimasukkan ke dalam mesin pencacah.
Ya memang begitulah orang kuffār, sangat sadis…!
Jauh dari apa yang diajarkan oleh Islām, yang ketika menyembelih hewan sembelihan wajib untuk memakai bilah yang sangat tajam, dan tak boleh hewannya saling melihat prosesnya.
Itu untuk hewan sembelihan.
Sementara kucing… hewan yang dianggap sebagai bagian dari rumah, jelas riwayat tentang para Salafuṣ-Ṣōliḥ menyayangi kucing.
Ibunda kaum Mu’min, Ȁiṡah رضي الله تعالى عبها, diriwayatkan tetap memakan roti yang telah dimakan sedikit oleh kucing.
Abū Qotādah al-Anṣōriyy رضي الله تعالى عبه seorang Ṣoḥābat mulia yang dikatakan oleh Baginda Nabī ﷺ sebagai anggota pasukan kavaleri terbaik, dan menjadi seorang ksatria yang pertama kali melakukan operasi komando (special ops) untuk mengeksekusi Abū Rōfi‘ ibn Abī al-Ḥuqoiq (gembong Yahūdi yang menjadi bouwheer kaum kāfir Jāhiliyyah Àrab), ternyata sangat sayang sama kucing. Hal itu tampak di dalam riwayat di mana Beliau membiarkan dan malah membantu seekor kucing minum dari ciduk air wuḍū’nya, baru kemudian ia wuḍū’ dari bekas minum si kucing.
Ya begitulah Islām, dari generasi terbaik. Sama sekali tidak ada apa yang dicitrakan oleh Hollywood dan media Barat.
(Arsyad Syahrial)