[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan melanjutkan kampanye pemilihannya kembali dengan memberikan pidato anti-LGBTQ+.
Erdoğan kembali berkampanye pada Sabtu (29 April) , menjelang warga Turki pergi ke tempat pemungutan suara pada 14 Mei.
Menurut laporan The Times, dalam pidato selama satu jam di kota pesisir Izmir, dia berkata: “Di negara ini, fondasi keluarga stabil. LGBT tidak akan muncul di negara ini.”
Erdogan menambahkan: “Berdiri tegak, seperti laki-laki: begitulah keluarga kami.”
Memegang jabatan presiden Turki sejak 2014, pria berusia 69 tahun itu telah berulang kali berbicara menentang orang-orang LGBTQ+.
Erdogan menuduh semua partai oposisi “pro-LGBT” dan mendesak pemilih muda untuk menjauh dari mereka, lapor kantor berita lokal Bianet.
Dia mengklaim Aliansi Rakyat, sebuah kelompok elektoral yang mencakup Partai Keadilan dan Pembangunannya, berjalan di jalur 'keluarga suci'.
Pemerintah Erdoğan dan para pendukungnya semakin sering menggunakan retorika anti-LGBTQ+ dalam beberapa tahun terakhir – seringkali mengutip nilai-nilai kekeluargaan, seperti yang terjadi pada hari Sabtu.
Sentimen anti-LGBTQ+ telah menjadi bukti di masyarakat luas juga, termasuk protes besar di Istanbul yang menyaksikan ribuan orang berpartisipasi dalam seruan bulan Maret kepada pemerintah untuk melarang apa yang mereka sebut “propaganda LGBTQ+”.
Orang-orang membawa spanduk yang menyerukan penutupan kelompok LGBTQ+ dan mengutip “melindungi keluarga” sebagai masalah keamanan nasional.
Pada tahun 2021, Erdoğan melabeli pemuda queer sebagai “pengacau” sembari memuji kaum muda di partainya karena tidak menjadi LGBTQ+.
Maret lalu, Twitter mengambil langkah menandai tweet menteri dalam negeri Turki, Süleyman Soylu, karena perilaku penuh kebencian setelah dia menyebut pengunjuk rasa muda sebagai "LGBT + cabul". Soylu sebelumnya juga menggambarkan hak LGBTQ+ sebagai “propaganda teroris”.
Legend...💥💥💥 pic.twitter.com/KEXKq4PibD
— Khalissee (@Kahlissee) May 4, 2023