[PORTAL-ISLAM.ID] Penjualan mobil listrik yang mendapat kritikan pedas dari Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan mengalami kenaikan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada bulan April 2023 lalu, penjualan dua mobil listrik produksi RI kompak melambung.
Hyundai dengan Ioniq 5 mampu terjual 716 unit, atau naik 124 unit dari bulan Maret 2023 yaitu sebanyak 592 unit. Ioniq 5 Signature Extended menjadi penyumbang terbesar dengan penjualan 625 unit, naik dari bulan sebelumnya sebanyak 560 unit.
Penyumbang terbesar kedua adalah Ioniq 5 Prime Extended terjual 65 unit atau naik 3x lipat dari bulan sebelumnya di angka 22 unit dan Ioniq 5 Signature Reguler terjual 26 unit, naik 2 x lipat lebih dari bulan sebelumnya yang terjual 10 unit.
Bukan hanya Ioniq 5, Wuling Air ev juga mengalami kenaikan penjualan dari 421 unit menjadi 450 unit. Air ev tipe long range memborong dengan terjual 450 unit atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 419 unit. Sedangkan penjualan Air ev standard range justru turun dari 2 unit menjadi 0 unit.
Naik Karena Subsidi
Naiknya penjualan di bulan April lalu tak lepas dari kebijakan Pemerintah dalam pemberian subsidi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang berlaku pada 1 April 2023.
Sebelumnya, Capres Anies Baswedan mengkritisi kebijakan Pemerintah tersebut karena dinilai tak tepat sasaran.
"Solusi menghadapi tantangan lingkungan hidup, polusi udara bukan lah terletak di dalam subsidi mobil listrik yang pemilik mobil listriknya yang mereka tidak membutuhkan subsidi, betul?" tegas Anies dalam pidatonya pada Minggu, 7 Mei 2023.
Anies menghitung, bahwa subsidi kepada mobil listrik dalam pemakaian mobil pribadi emisi karbon per kapita per kilometer katanya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak.
"Emisi per kilometer per kapita untuk mobil listrik dibandingkan dengan bus berbasis BBM. Kenapa itu bisa terjadi, karena bus memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," ungkap Anies.
[CNBC]