BOLA POLITIK
Oleh: Joko Intarto
Memang menggelikan. Saya sampai ngakak mendengar wawancara seorang anchor berita sebuah stasiun televisi swasta dengan nara sumbernya: Seorang pengamat sepakbola yang kritis (anti-politis).
Saya lupa nama presenter dan pengamat itu. Tetapi saya ingat pertanyaan dan jawabannya.
Anchor: Kedatangan Messi dan kesebelasan Argentina dalam FIFA Match Day tanggal 19 Juni nanti disebut-sebut sebagai strategi jitu untuk meningkatkan prestasi kesebelasan nasional kita. Bagaimana menurut Anda?
Pengamat: Peningkatan prestasi itu tidak bisa instan. Prosesnya melalui pembibitan, latihan dan kompetisi yang panjang. Sedangkan pertandingan ini cuma sekali. Sulit untuk menyetujui pendapat itu.
Anchor: Menurut Anda sebagai pengamat, apakah squad Garuda akan bisa mengimbangi kesebelasan Argentina
Pengamat: Timnas kita beda jauh peringkatnya dengan timnas Argentina. Pertandingan itu tidak ideal. Yang bagus itu, PSSI bertanding melawan timnas peringkat 50 - 100. Lha ini langsung melawan juara dunia. Sementara Timnas kita di peringkat seratus sekian......
Anchor: Prediksi Anda, pertandingan itu akan berakhir dengan skor berapa? Kita bakal menang, imbang atau kalah?
Pengamat: Kualitas sepakbola Argentina jauh di atas Indonesia. Jangan terlalu berharap. Apa pun hasilnya nanti juga bukan sebuah ukuran keberhasilan.
***
Tahun politik memang penuh kejutan. Tidak penting walau akan menjadi berita yang menggelikan.
(jto)