Catatan Naniek S Deyang:
Dulu setiap kali ke Singapura saya bertanya-tanya dari mana Singapura bisa menguruk (mereklamasi pantai) sampai terjadi perluasan di Pulau Sentosa (Sentosa Island), hingga akhirnya dari orang-orang di Singapura saya tau pasir tersebut dari Indonesia.😢
Demikian juga saat negeri seuprit itu membangun perluasan Bandara Changi yang ke-3, saya juga diceritakan para sopir taksi bandara Changi, bahwa untuk nguruk pantai Singapura sehingga jadi bandara itu pasirnya juga dari laut Indonesia.
Nah penyelundupan alias ekspor pasir ilegal ke Singapura ini memang gila-gilaan setelah jaman reformasi. Dan pelakunya bukan pengusaha ecek-ecek tapi para konglomerat yang berkompanyon alias dibeckingi para pejabat tinggi. Anda akan tercengang kalau tau nama "pemain" ekspor ilegal pasir ke Singapura.
Nah sekarang ekspor pasir dibuka oleh Pak Presiden Jokowi, wah bisa habis pasir laut kita dan Singapura daratannya makin luas. Mungkin pikir Pak Jokowi dari pada dimaling lebih baik terang-terangan dijual.
Konon Singapura sudah order 1,9 miliar kubik untuk reklamasi (perluasan daratan) harga Rp 220 ribu/m3, nah hitung sendiri cuan yang bisa diterima, gedhenya luar biasa.
Siapa kontraktornya? Lagi-lagi Anda bakal tercengang, siapa lagi kalau bukan oligarki dan pejabat yang sama yang juga jadi becking saat terjadi ekspor ilegal....
Indonesia ini kaya raya tapi duitnya hanya kecil yang masuk kantong negara, makanya utangnya makin menggunung.
*NB: Tidak bisa dibayangkan kerusakan pantai, dan itu tentu berakibat buruk pada nelayan kita.