Apa Pelajaran dari Pemilu Turki yang Sangat Demokratis?
(Oleh: Tengku Zulkifli Usman)
1. Pemilu Turki berjalan dengan adil dan transparan.
2. Ada kesempatan melakukan kecurangan, tapi Erdogan tidak melakukannya dan memutuskan pergi ke putaran dua walaupun hanya butuh mengakali 200 ribu suara saja untuk menang putaran pertama.
3. Kepercayaan rakyat yang sangat tinggi terhadap Presiden incumbent, bukan hasil rekayasa media dan lembaga survei.
4. Partisipasi pemilih dalam pemilu yang sangat tinggi, sampai 88%. Ini adalah angka tertinggi di dunia. Bahkan negara Eropa saja tidak sampai ke angka ini.
5. Partisipasi pemilih yang tinggi membuat Pemilu menjadi lebih berkualitas dan memiliki integritas tinggi yang pada ujungnya memberikan legitimasi yang sangat kuat kepada presiden terpilih.
6. Presiden incumbent Erdogan didukung oleh partai-partai yang memiliki integritas tinggi dan partai-partai yang memiliki nama baik dan konsisten. Terutama partai nasionalis MHP, Partai Refah baru, dan partai Islam Kurdi HUDA-PAR.
7. Erdogan berhasil membawa Turki ke era demokrasi yang lebih berkualitas. Dimana selalu menang dengan suara rakyat yang murni tanpa manipulasi.
8. Pemilu Turki menjadi salah satu pemilu terbaik di dunia tahun 2023. Ini diakui langsung oleh lembaga lembaga pemantau pemilu kelas dunia di Uni Eropa.
9. Belum ada negara muslim di dunia yang memiliki kualitas pemilu seperti kualitas pemilu di Turki. Dimana pemilu berjalan full atas kehendak rakyat.
10. Partai-partai yang selama ini bekerja nyata, menjadi pemenang di kotak suara dibandingkan dengan partai-partai modus dari kalangan oposisi yang kebanyakan pencitraan tanpa kerja yang ril.
11. Pemilu Turki melahirkan sikap soliditas internal nasional yang begitu kuat. Pemilu ini berhasil memisahkan air dan minyak dari kalangan orang nasionalis dan orang orang berkhianat kepada negara.
12. Pemilu Turki menjadi momentum terkuaknya kebohongan lembaga survei dunia dan media media di dunia. Dimana semua lembaga survei dan media menyatakan oposisi menang. Tapi ternyata hari H nya Erdogan lah yang menang.
13. Uang tidak menjamin kemenangan saat rakyat sudah menjadi lebih cerdas. Terbukti oposisi Turki yang memiliki uang besar sampai 300 M Lira tidak mampu mengalahkan Erdogan yang disupport rakyat secara sadar.
14. Uang hanya akan menjadi pemenang jika rakyat belum bergerak ke tataran politik naratif dan masih bersikap pragmatis. Pemilu Turki mengikis pragmatisme dengan ide dan platform yang jelas.
15. Pemilu Turki menjadi Pemilu paling penting di dunia tahun 2023 karena kekuatan suara rakyat, kekuatan tokoh, dan kesehatan demokrasi yang selama ini sudah berhasil Erdogan bangunan 20 tahun terkahir.
*Penulis Pengamat GeoPolitik & Jubir Nasional Pemenangan Pemilu Partai Gelora Indonesia