Ada fenomena menarik di pilpres Turki kali ini, yaitu pergeseran sudut pandang sebagian islamis yang anti demokrasi dari kalangan jihadis dan salafi, di mana beberapa tokoh-tokoh mereka ada yang terang-terangan menyeru kaum muslimin Turki untuk memilih Erdogan.
Sebelumnya sudah ma'ruf (diketahui) sikap mereka yang begitu anti dengan sistem demokrasi berikut turunannya termasuk pemilu. Karenanya timbul vonis bagi para pelaku demokrasi dari yang paling ringan berupa sesat hingga yang paling berat berupa murtad.
Mungkin yang masih kekeuh (keras kapala) saat ini adalah sikap Hizbut Tahrir. Belum nemu dukungan ataupun ucapan dari tokoh-tokohnya atas kemenangan Erdogan.