[Video] Dua Bersaudara Muslim India, Mantan Anggota Parlemen Atiq Ahmed dan Ashraf Ahmed, Ditembak Mati Oleh Teroris Hindutva Saat Siaran Langsung TV

[PORTAL-ISLAM.ID] Dua bersaudara muslim India, mantan anggota parlemen India Atiq Ahmed dan saudara laki-lakinya, mantan legislator negara bagian Ashraf Ahmed, ditembak mati di siaran langsung TV saat dalam tahanan polisi di negara bagian Uttar Pradesh pada Sabtu (15/4/2023).

Video yang beredar menunjukkan Atiq Ahmed dan saudaranya yang diapit sejumlah polisi sedang berinteraksi dengan wartawan ketika sebuah tangan muncul dari kerumunan dan menembak keduanya tepat di kepala. Kedua bersaudara yang dalam kondisi diborgol itupun tumbang seketika. 

Orang-orang bersenjata, yang berpura-pura sebagai jurnalis, melepaskan beberapa tembakan ke arah Atiq Ahmed dan Ashraf Ahmed saat mereka dibawa dengan tangan terborgol ke rumah sakit oleh polisi untuk pemeriksaan medis, kata pihak berwenang.

Laporan The Times of India menyebutkan bahwa saksi mendengar setidaknya 14 peluru ditembakkan dalam waktu sekitar 22 detik. 

Para pelaku penembakan meneriakkan "Jai Shri Ram" setelah ditahan, frasa yang digunakan oleh umat Hindu yang berarti "Kemenangan bagi Dewa Rama".

BBC yang mengutip media lokal mengatakan, segera setelah penembakan, tiga pria yang disebut menyamar sebagai wartawan menyerah dan ditahan.

Atiq Ahmed dan saudaranya dibawa untuk menjalani pemeriksaan rumah sakit ketika mereka diserang.

Pembunuhan keduanya terjadi hanya beberapa hari setelah putra Atiq Ahmed tewas dalam baku tembak dengan polisi awal pekan ini.

Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath dikabarkan telah membentuk komisi beranggotakan tiga orang untuk menyelidiki kasus penembakan Atiq Ahmed dan saudaranya.

Uttar Pradesh diperintah oleh BJP yang berhaluan Hindu-ultranasionalis. Partai oposisi mengkritik pembunuhan itu sebagai penyimpangan keamanan.

Lebih dari 180 orang yang menghadapi berbagai dakwaan disebut dibunuh oleh polisi di Negara Bagian Uttar Pradesh dalam enam tahun terakhir. Partai oposisi mengatakan ada iklim ketakutan.

Aktivis HAM menuduh polisi melakukan pembunuhan ekstra yudisial, namun tuduhan itu dibantah oleh pemerintah negara bagian.

[VIDEO Detik-detik Kejadian]
Baca juga :