[PORTAL-ISLAM.ID] Saat Fir'aun berkuasa di Mesir, rakyatnya terpecah belah dalam beberapa kelompok yang berbeda.
Kelompok mereka yang mengkritik Fir'aun diperlakukan secara tidak adil. Mereka semua dibully, ditindas, bahkan akhirnya dikejar kejar, dan dianaiaya karena dianggap NYINYIR.
Kelompok yang pro Nabi Musa, setelah sadar akan kejahatan dan kelicikan Fir'aun, seperti kelompok tukang sihir, disiksa dengan pedih. Mula-mula dibujuk agar tetap berada dalam kelompok pemuja Fir'aun dan jadi pembela Fir'aun. Tapi setelah mereka tetap menolak bujuk rayu sang Raja, maka akhirnya mereka semuanya disalib, setelah terlebih dahulu tangan dan kakinya dipotong secara bersilangan.
Kelompok penjilat seperti Menteri Segala Urusan, Hamman dkk diberi jabatan dan kemewahan hidup. Diberi kebebasan untuk ikut melakukan kezaliman dan memuaskan nafsu mereka pada rakyat Mesir secara sewenang wenang.
Begitu cinta jabatan dan zalimnya Fir'aun, hanya gara-gara dia bermimpi akan ada seorang anak dari bani Israil yang akan menumbangkan kekuasaannya kelak di kemudian hari, maka dia pun mengeluarkan sejenis "PERPPU" setelah mimpinya itu. Isinya adalah perintah untuk menyembelih semua anak bayi bani Israil yang lahir di tahun itu tanpa pandang bulu dan belas kasih.
Padahal jumlah bani Israil saat itu tidak tanggung tanggung banyaknya, yakni sekitar 700.000 jiwa (menurut Imam Suyuthi dalam kitab karya beliau, Tafsir Durrul Mantsur).
Tidak terbayangkan manusia dengan wajah culun seperti Fir'aun itu mampu melakukan perbuatan keji yang tiada taranya di muka bumi.
Kelompok terakhir adalah model kebanyakan rakyat Mesir yang bodoh. Hanya tunduk dan patuh, pasrah pada Fir'aun saja. Begitu lemahnya mereka, sampai diperintahkan menyembah Fir'aun pun mereka rela melakukannya.
Apa akhir dari semua itu...?
Fir'aun dan seluruh Menteri serta tentaranya akhirnya dimatikan Allah dalam keadaan sehina hinanya. Mereka ditenggelamkan Allah di laut Merah, saat berada pada puncak kezalimannya, yakni ingin membunuh semua mereka yang tidak setuju dengan sang Raja...
Kira kira jika kita hidup di zaman itu di Mesir, berada dalam kelompok manakah kita...?
*Perhatikan betapa CULUNnya wajah Fir'aun pada foto di mummi nya.
Rasanya mustahil wajah "seculun" itu sanggup mengeluarkan keputusan untuk menyembelih ribuan bayi suci yg tidak berdosa hanya gara gara ambisi pada jabatannya sebagai Raja.
Jika hanya melihat jasadnya, tapi Al Qur'an dan Hadis Nabi tidak menuliskan kisahnya, mungkin kita semua tidak akan ada yang percaya pada kekejaman manusia berwajah CULUN ini...
Wallahu a'lam.
(Oleh: KH Tengku Zulkarnain)
Kelompok mereka yang mengkritik Fir'aun diperlakukan secara tidak adil. Mereka semua dibully, ditindas, bahkan akhirnya dikejar kejar, dan dianaiaya karena dianggap NYINYIR.
Kelompok yang pro Nabi Musa, setelah sadar akan kejahatan dan kelicikan Fir'aun, seperti kelompok tukang sihir, disiksa dengan pedih. Mula-mula dibujuk agar tetap berada dalam kelompok pemuja Fir'aun dan jadi pembela Fir'aun. Tapi setelah mereka tetap menolak bujuk rayu sang Raja, maka akhirnya mereka semuanya disalib, setelah terlebih dahulu tangan dan kakinya dipotong secara bersilangan.
Kelompok penjilat seperti Menteri Segala Urusan, Hamman dkk diberi jabatan dan kemewahan hidup. Diberi kebebasan untuk ikut melakukan kezaliman dan memuaskan nafsu mereka pada rakyat Mesir secara sewenang wenang.
Begitu cinta jabatan dan zalimnya Fir'aun, hanya gara-gara dia bermimpi akan ada seorang anak dari bani Israil yang akan menumbangkan kekuasaannya kelak di kemudian hari, maka dia pun mengeluarkan sejenis "PERPPU" setelah mimpinya itu. Isinya adalah perintah untuk menyembelih semua anak bayi bani Israil yang lahir di tahun itu tanpa pandang bulu dan belas kasih.
Padahal jumlah bani Israil saat itu tidak tanggung tanggung banyaknya, yakni sekitar 700.000 jiwa (menurut Imam Suyuthi dalam kitab karya beliau, Tafsir Durrul Mantsur).
Tidak terbayangkan manusia dengan wajah culun seperti Fir'aun itu mampu melakukan perbuatan keji yang tiada taranya di muka bumi.
Kelompok terakhir adalah model kebanyakan rakyat Mesir yang bodoh. Hanya tunduk dan patuh, pasrah pada Fir'aun saja. Begitu lemahnya mereka, sampai diperintahkan menyembah Fir'aun pun mereka rela melakukannya.
Apa akhir dari semua itu...?
Fir'aun dan seluruh Menteri serta tentaranya akhirnya dimatikan Allah dalam keadaan sehina hinanya. Mereka ditenggelamkan Allah di laut Merah, saat berada pada puncak kezalimannya, yakni ingin membunuh semua mereka yang tidak setuju dengan sang Raja...
Kira kira jika kita hidup di zaman itu di Mesir, berada dalam kelompok manakah kita...?
*Perhatikan betapa CULUNnya wajah Fir'aun pada foto di mummi nya.
Rasanya mustahil wajah "seculun" itu sanggup mengeluarkan keputusan untuk menyembelih ribuan bayi suci yg tidak berdosa hanya gara gara ambisi pada jabatannya sebagai Raja.
Jika hanya melihat jasadnya, tapi Al Qur'an dan Hadis Nabi tidak menuliskan kisahnya, mungkin kita semua tidak akan ada yang percaya pada kekejaman manusia berwajah CULUN ini...
Wallahu a'lam.
(Oleh: KH Tengku Zulkarnain)