Sudah punya Jabatan, punya penghasilan dari Negara. Tapi masih mengemis (baca: "Pemerasan") minta THR

[PORTAL-ISLAM.ID]  Seharusnya bukan cuma minta maaf, tapi harus mengundurkan diri dari Jabatan. Bila perlu di Pidana. Karena hendak melakukan "Pemerasan".

Perilaku memalukan seperti ini sudah seperti budaya dibangsa kita. Menggunakan jabatan dan kekuasaan untuk melakukan "Pemerasan".

Bukan rahasia umum lagi. Menjelang Lebaran para Pengusaha akan banyak mendapatkan "Surat Cinta". Dari berbagai Instansi. Utamanya yang berkaitan dengan "Aparat Keamanan dan Hukum".

Kadang saya berpikir, apa orang-orang ini tidak memiliki rasa malu?

Sudah punya Jabatan, punya penghasilan dari Negara. Tapi masih mengemis meminta THR. Tidak malukah dengan Nenek-nenek Lansia yang jualan Kerupuk di Lampu Merah?

Bangsa kita, khususnya para Penyelenggara dan Abdi Negara, banyak yang sudah tidak memiliki rasa malu. Digaji oleh Negara, masih sibuk cari recehan di Lampu Merah. Sudah digaji oleh Negara, masih berharap lembaran dua puluh ribu dari tanda tangan mengurus KTP baru.

Mungkin saja selain Pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila), bangsa kita khususnya yang akan jadi Abdi Negara, perlu di ajarkan Tahu Malu dan Rasa Bersalah.

(Azwar Siregar)

Baca juga :