[PORTAL-ISLAM.ID] Makin banyak saja negara-negara yang mencoba berpaling dari dominasi Amerika, termasuk yang selama ini menjadi sekutu setianya.
Setelah Brazil - Rusia - Cina - South Afrika (Afrika Selatan) yang sepakat menciptakan mata uang global baru bernama BRICS (Huruf pertama dari negara2 tersebut).
Kemudian Malaysia yang terang-terangan mau minggat dari kekangan mata uang dolar.
Ditambah Saudi yang makin mesra dengan Cina sambil terus menjauh dari Amerika.
Lalu ditemukan bukti Mesir di bawah presiden Sisi secara rahasia memproduksi 40.000 roket untuk dikirim ke Rusia yang sedang berperang melawan Ukraina.
Dan paling parah kejadian kemarin banget. Presiden Prancis, Macron, secara tegas mengajak Eropa jangan mau diatur-atur Amerika lagi. Terutama masalah persenjataan, Energi, Kedaulatan negara, Juga mata uang dolar.
Bagi dunia Islam perkembangan ini menarik tapi sekaligus mendebarkan. Bikin deg-degan. Karena larinya negara-negara tersebut dari telapak kaki AS malah membuat mereka merapat ke blok Timur: Rusia - Cina - Iran.
Arab Saudi secara intensif dalam beberapa bulan terakhir menjalin kontak resmi dan romantis dengan Iran dan antek-anteknya seperti Houthi di Yaman dan Basyar Assad di Suriah.
Bahkan delegasi Saudi saat ini berada di Yaman untuk negosiasi posisi Houthi. Rencananya mereka akan memberi pengakuan penuh pada kekuasaan Houthi, sekaligus membuka kedutaan dan diplomatik dengan Iran.
Di Suriah sendiri Saudi kini berbalik arah. Bantuan kemanusiaan memang masih terus datang ke wilayah oposisi dan pejuang. Tapi secara politik anginnya tidak lagi ke mereka dan malah ke rezim Suriah.
Sepertinya dunia memang makin kacau balau. Bagi ummat Islam perkembangan geopolitik begini jangan dicermati hanya dengan kacamata sekuler liberal. Tapi harus dipahami sebagai proses penyaringan akhir zaman.
Maka banyak-banyak lah berdoa sama Allah supaya Dia beri kita petunjuk agar istiqamah dalam kebenaran dan tidak tersesat jalan memilih kelompok yang Allah Murkai.
(Fathi Nasrullah)