Orang yang bertaqwa, sedih sekaligus gembira di akhir Ramadhan. Sedih karena akan ditinggalkan oleh bulan yang penuh berkah, bulan yang setiap amal pahalanya dilipatgandakan. Sedih karena merasa belum optimal dalam melakukan amal kebaikan.
Sekaligus gembira, atas nikmat yang diberikan Allah ta'ala hingga berhasil menjalankan berbagai ketaatan selama Ramadhan. Gembira atas janji derajat takwa dan surga. Gembira bertemu hari raya 'idul fithri.
•••
Yang lain pun ikut sedih dan gembira. Ada yang sedih karena tidak bisa lagi jualan takjil. Ada yang sedih jadwalnya berkurang. Ada yang sedih karena tidak bisa lagi dapat makan gratisan. Ada yang sedih karena tidak bisa lagi pamer kesuksesan di momen bukber.
Ada yang gembira karena warungnya kembali bisa buka di siang hari. Ada yang gembira karena dapat THR dan baju baru. Ada yang gembira, karena mengira ghibah kembali bebas dilakukan. Ada yang gembira karena bisa numpang selfie di open house para pejabat dan orang-orang kaya.
•••
Semua sedih dan gembira, cuma alasannya berbeda-beda.
(Ustadz Muhammad Abduh Negara)