Oleh: Erizal
Prabowo, Jokowi, dan Megawati masih bisa bertemu. Artinya, koalisi ketiganya masih bisa. Yakni, Gerindra dan PDIP. Lalu, partai apa saja yang bisa ditarik Jokowi untuk ikut bergabung? PKB, PPP, PAN, dan Golkar, apa bisa? Bisa saja.
Inilah yang disebut koalisi besar itu. Lawannya, pihak di sebelah, yakni Surya Paloh, SBY, konon termasuk JK. Koalisinya, siapa lagi kalau bukan NasDem, Demokrat, dan PKS. Sejak awal, calon diusung Anies Baswedan. Cawapresnya belum.
Tentu, JK masih bisa menarik Golkar. Tapi, ada Luhut Binsar Panjaitan yang dominasinya saat ini di Golkar, lebih efektif. Maka, Golkar masih bisa ikut berkoalisi ke atas atau ke bawah. Tapi untuk buat calon baru berat. Tak ada yang bisa.
Kecuali, PDIP dan Gerindra tak berduet, justru berduel. Ganjar dan Prabowo maju sendiri-sendiri. Tak ada kata sepakat. Jokowi pun tak bisa menjadi pemersatu. Golkar bisa ikut ke mana saja. Asal tawaran bagus, Golkar bisa saja ikut langsung.
Tapi, skenario tiga pasang ini akan benar-benar liar. Bagus buat memecah polarisasi sekaligus buat demokrasi, tapi belum tentu bagus buat kelangsungan oligarki. Ini yang membuat kita pesimis. Maka, head to head akan jadi pilihan seperti sebelumnya, entah siapa versus siapa.
(*)