MEWASPADAI AMAR MUNKAR NAHI MA'RUF
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik." (QS: At-Taubah: 67)
Mereka itu tidak secara langsung menyuruh berbuat dosa dan mencegah berbuat ma'ruf, tapi itu diawali dengan menjelek-jelekkan orang orang yang konsisten dalam Aqidah, dengan mengatakan:
"Mereka itu pemecah belah umat. Mereka itu intoleran. Mereka itu merasa benar sendiri. Mereka itu panitia hari kiamat, pemegang kunci Surga. Mereka itu otoriter. Mereka itu garis keras. Mereka kaum baperan".
Banyak lagi tuduhan keji yang bertujuan untuk menjatuhkan orang orang yang istiqamah di Jalan Allah.
Dalam waktu yang sama, mereka menyanjung dan mengidolakan kaum sekuler, pluralis, liberal, penyeru kepada bid'ah, sebagai kaum yang sukses, maju, pandai bergaul, kaya, pandai merangkul, inklusif, fleksibel karena tidak terikat dengan prinsip, bahkan berbangga menjadi pengikut mereka.
Mereka sadar atau tidak, mereka telah melakukan amar munkar dan nahi ma'ruf. Na'udzubillah.
Ini tanda kemunafikan sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah dalam nas yang sangat jelas pada Ayat mulia di atas.
Demikian berbahaya langkah dan perjuangan mereka ini, sehingga kita mesti selalu mewaspadai langkah mereka, memberi nasehat kepada para pengikut mereka, mendo'akan hidayah untuk mereka, memperbanyak do'a tsabat, istiqamah dan husnul khatimah.
(Muzakkir M. Arif)