Ini yang bilang Jaksa loh....
Jaksa Sebut Ganjar Pranowo Terima USD 520 Ribu Terkait Korupsi e-KTP
Jakarta - Nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ikut dikaitkan dalam pusaran korupsi mega proyek e-KTP. Ganjar disebut dalam surat dakwaan menerima uang ketika menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR.
Awalnya Ganjar mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) di ruang kerja Komisi II pada Mei 2010. Saat itu, Irman selaku Dirjen Dukcapil membahas pembangunan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK) secara nasional.
"Terdakwa I melakukan pertemuan dengan Gamawan Fauzi, Diah Anggraeni, Chaeruman Harahap, Ganjar Pranowo, Taufik Effendi, Teguh Djuwarno, Ignatius Mulyono, Mustoko Weni, Arief Wibowo, M Nazaruddin, dan Andi Agustinus alias Andi Narogong," kata jaksa KPK saat membacakan surat dakwaannya di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2017).
Andi Narogong diketahui sebagai anak buah Setya Novanto yang berperan sebagai pengusaha rekanan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) di kasus tersebut. Andi Narogong-lah yang kemudian membagi-bagikan uang.
Realisasi pemberian uang itu lalu dilakukan di ruang kerja Mustoko Weni sekitar September-Oktober 2010. Saat itu, Ganjar disebut menerima USD 500 ribu selaku Wakil Ketua Komisi II DPR agar ikut membantu persetujuan anggaran proyek e-KTP di Komisi II DPR.
"Ganjar Pranowo selaku Wakil Ketua Komisi II DPR RI sejumlah USD 500 ribu," ucap jaksa KPK.
Kemudian, Ganjar kembali disebut menerima uang sekitar Agustus 2012. Uang itu berasal dari Direktur Utama PT Quadra Solution, Anang S Sudiharjo, yang disampaikan ke Miryam S Haryani.
"Empat orang pimpinan Komisi II DPR, yang terdiri dari Chaeruman Harahap, Ganjar Pranowo, Teguh Juwarno, dan Taufik Effendi, masing-masing sejumlah USD 25 ribu," ucap jaksa KPK.
(Sumber: Detik)
Ini yg bilang jaksa, bukan awak. Klo mau protes ke jaksa aja.
— SiraitBatakDusun™️ (@bachrum_achmadi) April 28, 2023
Jelas Anies yg bersih, nir isu-isu korupsi. Soal Formula E itu hanya isu murahan mau nyerang Anies.
Ada yg bisa bantah? Monggo!🤣🤣🤣 pic.twitter.com/dUv2nxleAk