[PORTAL-ISLAM.ID] Tokoh Cendekiawan NU Dr. H. Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir merespons polemik pelarangan penggunaan Lapangan milik Pemda untuk Shalat Idul Fitri yang bakal digelar Muhammadiyah yang Idul Fitrinya berbeda dengan Pemerintah. Salah satunya yang heboh di Pekalongan.
"Dalam fiqh, lebaran itu ikut keputusan pemerintah. Secara aturan bermasyarakat, Pemerintah gak boleh melarang yg lebarannya berbeda. Tapi yg berbeda juga harus bertenggang rasa. Pakai fasilitas sendiri aja. Jangan pakai fasilitas publik atau milik pemerintah. Gampang kan toleransi ituπ," kata Gus Nadir di akun twitternya @na_dirs, Senin (17/4/2023).
Pernyataan Gus Nadir ini menimbulkan pro kontra netizen.
"Wow... Sangat bijak sekali anda prof. Orang yang lebaran nya berbeda itu juga berhak menggunakan fasilitas publik milik pemerintah. Wong kita sama² bayar pajak," komen akun @panca_negara.
ππ
Dlm fiqh, lebaran itu ikut keputusan pemerintah. Secara aturan bermasyarakat, Pemerintah gak boleh melarang yg lebarannya berbeda. Tapi yg berbeda jg harus bertenggang rasa. Pakai fasilitas sendiri aja. Jgn pakai fasilitas publik atau milik pemerintah. Gampang kan toleransi ituπ
— Khazanah GNH (@na_dirs) April 17, 2023
Wow...
— Sebut Saja Mas (@panca_negara) April 17, 2023
Sangat bijak sekali anda prof.
Orang yang lebaran nya berbeda itu juga berhak menggunakan fasilitas publik milik pemerintah. Wong kita sama² bayar pajak.
Aneh. Logika adminnya rusak.
— Faqih A π¦ (@faqihaddien) April 17, 2023
Fasilitas publik itu hak semua masyarakat, apapun pilihan fiqhnya dalam menentukan lebaran.
Muter-muter cari ribut.