FIRLY LAGI FIRLY LAGI, 2 ORANG PEJABAT HILANG SAAT JADI KAPOLDA, AROMA BUSUK MAKIN TERCIUM

Makin bersemangat ingin menahan Anies, makin banyak yang membuka kedoknya. Selama ini aib Firly yang tertutup dengan baik mulai terungkap. Perlawanan internal sudah mulai tampak. Setidaknya pasca dicopotnya Brigjen Endar Priantoro ada pemogokan kerja di KPK terkait langkah Firly. Disusul para mantan petinggi KPK turun gunung seperti Abraham Samad, A. Hehamahua, dll, meminta agar Firly dicopot.

Mengutip dari video Dr. Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan di Channel Pesantren Ojolali, 13 November 2022, Firly merupakan orang dekatnya Tito Karnavian yang ditenggarai banyak dosanya di negeri ini dan berhasil menyelamatkan Buku Merahnya Tito. Firly juga yang menyingkirkan para penyidik rekening gendut di Kepolisian lewat TWK. Jadi dia bukanlah orang yang bersih, tapi sengaja ditaro di KPK untuk mengamankan penguasa. Tidak heran jika langkahnya banyak bikin gaduh dan diprotes banyak orang.

Muslim Arbi, seorang ilmuwan dan pengamat, menjelaskan secara runtut bagaimana rekan jejaknya saat menjadi Kapolda NTB dan Sumsel. Di NTB sebagai Kapolda Firly menyelamatkan Gubernur NTB yang terlibat kasus Divestasi PT Newmont yang merugikan negara sebesar 2.9 trilyun, sampai hilangnya dr Mawardi Kepala RS Mataram sanpai sekarang. Kasus tsb melibatkan 3 konglomerat, Gubernur dan Kapoldanya yang terlibat. Entah apa peran ybs disitu. Pencarian terhadap dokter Mawardi dihentikan pada 2018, saat Kapolda NTB dijabat Brigjen Pol Firli Bahuri (Kompas.com, 15 September 2022)

Muslim Arbi juga menyampaikan Ketua komisi 3 yang menggoalkan Firly sebagai Ketua KPK, katanya telah menerima 200.000 paket bansos, tapi tidak pernah diperiksa. Banyak kasus sebelumnya yang dibiarkan misalnya kasus bisnis PCR LBP, ET, BGS, kasus Jkw di Solo, kasus e-Ktp Ganjar, PA, PM, kasus G& K anaknya Jkw, tapi tidak ada yang diproses. Ini jelas ada diskriminasi.

Saat Firli meniadi Kapolda di Musi Rawas Utara, Sumsel ada 1 orang pejabat penting namanya Aspan Samsuri hilang tidak ketemu sampai sekarang, entah bagaimana hilangnya.

Ternyata juga banyak kasus yang terlebih dahulu dilaporkan ke KPK tapi tidak ditindak lanjuti.

CNN Indonesia, 13 September 2019 juga menulis sbb: Firli dalam beberapa waktu terakhir menjadi nama yang paling disorot karena dianggap sarat kepentingan ketika mengikuti seleksi Capim KPK. Menurut data milik pegiat antikorupsi, Saor Siagian, 500 pegawai KPK merasa keberatan soal keikutsertaan Firli dalam seleksi Capim KPK karena masalah dugaan pelanggaran etik. Kehadiran Firli ramai-ramai ditolak berbagai pihak, mulai dari LSM hingga pegiat antikorupsi, termasuk dari elemen pegawai KPK sendiri. Para pegawai KPK enggan bersedia jika Firli menjadi pimpinan mereka.

Pertanyaan apakah KPK mau tetap jadi Komite Pemberantasan Korupsi atau Alat Politik untuk me-legitimasi kekuasaan? Atau Firli yang harus dicopot dari KPK karena telah merusak marwah KPK.

Oleh: Dr Memet Hakim
Pengamat Sosial
Ketua Wanhat APIB

Baca juga :