Dijanjikan Gratis, ternyata peserta program Pulang Basamo 2023 harus bayar Rp. 210 ribu per orang

[PORTAL-ISLAM.ID] SOLOK - Puluhan pemudik asal Sumatera Barat yang ikut program pulang basamo pada Lebaran tahun ini merasa kecewa karena harus membayar Rp210 ribu per orang.

Kekecewaan itu diungkapkan salah seorang pemudik asal Bandung bernama Hasan Hendri dan sejumlah pemudik yang saat ini berada di Terminal Bareh Solok.

Hendri mengatakan, program pulang basamo yang diinisiasi oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) dijanjikan gratis kepada para perantau.

"Tapi kenyataannya per penumpang diharuskan membayar Rp210 ribu per orang," kata Hendri sambil melihatkan bukti transfer kepada TribunPadang.com, Selasa (18/4/2023).

Selain itu, kata Hendri, sopir yang ditugaskan tidak berpengalaman dan baru kali ini menempuh rute Sumatra.

"Tiga hari kami di jalan karena sopirnya orang Jawa yang tidak tahu trek dan kondisi jalan," ujar perantau asal Batusangkar ini.

Biasanya, kata Hendri, waktu tempuh dari Jakarta-Sumbar hanya 28 hingga 30 jam.

Selain itu, Hendri mengaku para penumpang juga diminta patungan membiayai uang makan dan rokok untuk sopir.

Hal serupa juga diutarakan Resti, pemudik asal Jakarta yang hendak menuju Bukittinggi.

Saat ini Resti dan para pemudik yang ikut program pulang basamo terlantar di Terminal Bareh Solok.

Ada empat unit bus yang membawa pemudik tersebut dari Jakarta pada Sabtu (15/4/2023) lalu.

Alasannya karena bus yang ditumpangi hanya akan menuju Bukittinggi, sedangkan pemudik juga ada yang berasal dari Kota Padang.

"Harusnya kan dibagi dua, yang tujuan Padang dan Bukittinggi," ujarnya.

Saat berangkat dari Jakarta, kata Resti, para penumpang yang hendak menuju Kota Padang memang diminta untuk naik bus dengan tulisan Bukittinggi.

"Kata panitia akan dibawa sesuai tujuan saat mendaftar, tapi sekarang perantau yang mau menuju Padang tidak punya kejelasan dan terlantar begini," katanya.

(Sumber: TribunPadang)

👇👇
Baca juga :