[PORTAL-ISLAM.ID] Politikus NasDem Zulfan Lindan mengkritik capres usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam podcastnya.
Dia menyebut Anies tidak akan mampu mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Zulfan Lindan, dalam podcastnya di akun YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, awalnya menanyakan kepada Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno terkait persoalan siapa cawapres yang tepat buat Anies. Adi Prayitno lantas menjelaskan persoalan Anies Baswedan bukan hanya pada cawapres, tapi pada narasi perubahan.
"Narasinya perubahan, tapi publik tak satupun bisa menangkap apa yang disebut perubahan, di berbagai kesempatan sering ngomong, coba sekali-kali Anies tampil ke publik bilang 'Sebagai poros perubahan Anies akan mengevaluasi secara total apa yang sudah dilakukan Jokowi selama 2 periode'," kata Adi Prayitno seperti dalam podcast tersebut, Selasa (14/3/2023).
Adi lalu menjelaskan maksud narasi perubahan jadi kendala untuk Anies selama ini. Dia menyebut pemilih Anies merupakan pembenci Jokowi tapi tidak pernah melihat Anies memihak pada mereka.
"Kenapa begitu? Karena pemilih Anies itu adalah pembenci-pembenci Jokowi, pemilih Anies itu mereka yang kelompok kritis dan tidak setuju dengan semua kebijakan Jokowi, infrastruktur dikritik, IKN dikritik, Anies tidak pernah bicara itu. Menarik kalau Anies tampil kepada publik, simbol oposisi, simbol perubahan, bahwa Anies kalau menang jadi presiden akan merubah secara total kesalahan-kesalahan fatal yang sudah dilakukan Jokowi," jelas Adi.
Zulfan Linda lantas menanggapi penjelasan Adi Prayitno. Dia menyebut memang tidak mungkin Anies berpikir kritis dengan mengkritik kebijakan Jokowi lantaran terlalu lama di birokrasi.
"Ya tapi kan nggak mungkin kalau saya lihat, karena dalam pandangan saya Anies ini kan kelamaan di birokrasi, dari menteri pendidikan diberhentikan, kemudian kita tidak melihat apa langkah-langkahnya yang spektakuler," ujar Zulfan Lindan.
Dia juga menyebut Anies Baswedan tiba-tiba terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta di 2017. Politik praktis itu lah, kata dia, yang kini menghambat Anies untuk mengkritik Jokowi.
"Kemudian masuk menjadi gubernur, itu sudah menjadi urusannya lebih praktis, teknis, pragmatis, sehingga dia tidak mampu lagi, tidak ada waktu untuk berpikir tentang apa yang disampaikan Mas Adi tadi, ya kan? Melontarkan pikiran-pikiran yang segar, kritis, yang alternatifnya memang bisa dirasakan lebih penting dari situasi yang ada. Oleh karena itu saya melihat agak sulit ya buat Anies mampu melahirkan pikiran-pikiran seperti itu," tuturnya.
Adi Prayitno pun sependapat dengan Zulfan Lindan. Namun demikian, dia menyebut Anies tidak boleh terus seperti itu jika ingin menang di 2024.
"Ya kalau sekarang tidak boleh tidak, Anies harus mulai bisa membiasakan diri memanjakan para pemilihnya, yang selama ini memang cukup tidak nyaman dengan pemerintahan Jokowi, kan itu yang sebetulnya ditunggu betul, kalau di medsos pendukung Anies itu kan paling galak dan paling keras mengkritik Jokowi. IKN dianggap sebagai kebijakan yang salah total. Tapi itu kan tidak bunyi, tidak disampaikan oleh Anies," tutur Adi Prayitno.
[Sumber: Detik]