Salah satu dari mereka yang menemui Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan adalah KH Yazid Mahfudz, pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kebumen, Jawa Tengah. “Kemarin yang datang ke rumah Anies Baswedan itu tetap solid, komitmen mendukung Pak Anies,” kata KH Yazid Mahfudz saat dihubungi KBA News dari Yogyakarta, Senin, 27 Maret 2023.
Bupati Kebumen periode antarwaktu 2019 – 2021 ini mengaku masih terus berkomunikasi dengan para Gus tersebut. “Ada grup WhatsApp Gus-gus ini, intinya tetap komitmen pada Pak Anies,” tegas Gus Yazid, sapaan akrab KH Yazid Mahfudz.
Adapun Gus-gus yang mendukung Anies Baswedan yakni KH Nasich Aschal (Bangkalan), KH Ahmad Madzkur Awab (Sumenep), KH Achmad Baidhawi (Pamekasan), KH M. Iffatul Lathoif (Kediri), KH Melvien Zainul Asyiqien (Kediri).
Selanjutnya KH Ahmad Fatrur Razi (Malang), Nyai Mar’atul Makhmudah (Malang), KH M. Samsul Hidayat (Batu), KH Musna’amul Choir (Bojonegoro), KH M. Zahrul Jihad (Jombang), KH Rochmatulloh (Jember), KH Syafudin Nawawi (Surabaya), KH M. Nabil Hasbulloh (Ponorogo), KH Moch Hasan Buchori (Jombang), KH Wafiyul Ahdi (Jombang), KH Abdur Rouf (Madiun).
Berikutnya KH Muhammad Nur (Lamongan), KH Muchammad Imron Khumaidi (Tuban), KH Zainul Huda Masbuhin (Gresik), KH Yazid Mahfudz (Kebumen) serta KH M. Fahmi Basya (Sleman, Yogyakarta).
Gus Yazid mengatakan, jumlah ulama atau Gus pengasuh pondok pesantren yang memberikan dukungan ke Anies Baswedan semakin bertambah banyak. “Dari Jawa Tengah, sekarang sudah menyusul Gus Wafi, Gus Mahasin dan lainya,” katanya.
Mantan Wakil Ketua Dewan Syura DPW PKB Jawa Tengah ini mengungkapkan, salah satu alasan para Gus mendukung Anies Baswedan karena punya kepedulian terhadap pendidikan pondok pesantren. “Pak Anies sewaktu menjabat sebagai Mendikbud dengan konsep Indonesia Mengajar ini sangat erat dengan pondok pesantren,” ungkapnya.
Secara umum, dukungan kepada Anies Baswedan karena Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengandung empat sifat kepemimpinan dalam Islam, yakni Shiddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tablig (menyuarakan kebenaran) dan Fathanah (cerdas). “Sukses memimpin Jakarta, cocok memimpin nasional atau Presiden,” tegasnya.
(Sumber: KBA)
