[PORTAL-ISLAM.ID] Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mengungkapkan adanya ketua umum (ketum) partai politik (parpol) yang hendak merapat ke Koalisi Perubahan asalkan menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan. Diketahui, Koalisi Perubahan telah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.
“Sekarang ada beberapa pimpinan partai yang ingin merapat, yang mereka kemudian mensyaratkan ketua umumnya ingin menjadi Cawapres,” kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 24 Maret 2023.
Sohibul mengungkapkan ketum parpol ini berada di luar anggota koalisi. Dia menyebut selama ini ketiga partai koalisi memang berkomunikasi dengan partai lain. Kendati tidak menerangkan secara eksplisit parpol yang dimaksud, namun Sohibul menyebut parpol ini merupakan parpol parlemen.
Menerka ketum parpol yang dimaksud PKS
Saat ini, di Parlemen bercokol sembilan parpol. Sementara tiga parpol, seperti yang disebut PKS, sudah masuk di dalam Koalisi Perubahan: NasDem, Demokrat dan PKS. Jika parpol yang dimaksud PKS di luar Koalisi Perubahan, berarti tersisa enam parpol lagi: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerindra, Golkar, PAN, PPP dan PKB.
Adapun PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019, rasanya jauh dari kemungkinan mau bergabung dengan Koalisi Perubahan. Apalagi mencalonkan diri sebagai cawapres Anies. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri jauh-jauh hari sudah menegaskan bahwa PDIP memiliki Capres sendiri.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga berkali-kali menegaskan bahwa Capres harus berasal dari kader partainya. "Ya penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka Capres, berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam keterangannya, Senin, 13 Maret 2023.
Begitu pula dengan Partai Gerindra. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah menjadi Capres pilihan partainya.
Pun demikian dengan PKB sebagai kolega Gerindra. Hingga saat ini kedua parpol masih terlihat akur, meski belum resmi mendeklarasikan pasangan Capres dan Cawapresnya.
Sama halnya dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Keputusan Musyawarah Nasional atau Munas Partai Golkar 2019 dan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar 2021 mengutamakan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2024. Keputusan Munas Golkar ini juga mengelimir Ketum Golkar menjadi Cawapres Anies.
Kolega Golkar, yakni PAN dan PPP juga disebut masih solid tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Golkar dengan KIB sangat solid. Posisi Golkar masih menjadi bagian dari KIB dan tidak bisa dipisahkan. Sejak awal KIB membuka diri untuk bekerja sama, jadi KIB sendiri tidak bubar,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 16 Maret 2023.
Ace menyebut parpol anggota KIB masih konsisten menjalankan platform dan gagasan yang akan diusung pada 2024. KIB, kata dia, juga terus berkoordinasi hingga menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dijagokan pada kontestasi Pemilihan Presiden mendatang.
“Saat ini KIB masih solid, masih ada dalam satu platform bersama, dan konsisten dalam tahapan, termasuk nanti menentukan figur capres-cawapres,” kata Ace.
Dengan pemaparan kondisi parpol demikian, pernyataan PKS soal ketum parpol yang hendak bergabung dengan Koalisi Perubahan masih menjadi teka-teki.
Itu menurut TEMPO.
***
TAPI... kalau melihat peta pilpres 2024 yang masih cair sekarang, ada 2 Ketum Parpol yang kemungkinan dimaksud oleh PKS, yaitu Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar itu sudah "harga mati" jadi Cawapres sebagaimana amanat para Kyai yang sudah dideklarasikan.
Sementara Prabowo sekarang malah santer diisukan bakal berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Bagi PKB, kalau Cak Imin tidak jadi cawapres maka akan keluar dari koalisi dengan Gerindra.
Lalu terkait dengan Ketum Golkar Airlangga, tanda-tanda mencair dan mendekat dengan Koalisi Perubahan terlihat saat hadir di acara Buka Bersama Partai NasDem kemarin, yang juga dihadiri Anies Baswedan.
Airlangga walau amanat dari Golkar adalah sebagai capres (bukan cawapres), tapi pada akhirnya akan realistis dengan elektabilitas.