Kemarin lihat podcast orang tentang kehidupan dan negara Jepang. Inti yang saya tangkap bahwa negara Jepang itu bekerja dengan cara memeras keringat rakyat.
Tekanan hidup sangat tinggi, hanya untuk bisa bertahan hidup saja orang harus berjuang ekstra. Belum lagi yang terjebak utang dengan segala cicilan yang baru lunas jelang mati.
Akhirnya mau tidak mau rakyat harus bekerja keras demi penghasilan. Melakukan hal sama tiap hari. Tapi makin tinggi penghasilan manusia makin konsumtif, pajaknya juga makin tinggi.
Karena tekanan ekonomi tersebut, industri hiburan sangat diperlukan, orang pasti mengeluarkan uangnya untuk lepas dari kepenatan. Di sini negara melihat lagi peluang untuk menarik pajak besar. Alkohol, judi, pachinko, perlendiran, paha ABG dan berbagai macam jenis hiburan tak masuk akal Jepang, semua perputaran uang ini kena pajak besar.
Negara dapat uang banyak lagi. Pajak hiburan ini yang konon dipakai untuk infrastruktur dan pelayanan umum. Jalan rusak cepat diperbaiki. Dimana aspal mulus kayak kulit paha.
Jangan kata jadi entitas negara Jepang itu enak bisa narik pajak dimana-mana, bebannya juga besar, utangnya juga besar. Banyak jaminan sosial yang harus ditanggung, para manula yang harus disubsidi, beban utang harus dibayar dst.
Jadi ternyata negara Jepang itu bisa berjalan terus karena tekanan utang.
Sementara hewan paling terdampak oleh ekonomi Jepang adalah ikan Tuna dan Paus yang dibantai gila-gilaan.
Dari sisi manusia, makin hari makin banyak rumah tanpa pewaris, karena orang yang mati tidak punya keturunan.
(By Pega Aji Sitama)