KALIAN TAHU TIDAK, Maret 2020, alias 3 tahun lalu, kasus pertama covid terjadi di Indonesia. Itu awal-awal yang rusuh sekali. Sebagian tidak percaya. Termasuk pejabat2 yg santai. Sebagian lagi rusuh, meminta lockdown, dll.
Dan covid ternyata benar-benar serius. Sekolah berhenti berbulan-bulan. Jalanan sepi, lengang. Kantor-kantor ditutup, semua aspek kehidupan jadi berubah. Termasuk rumah-rumah ibadah. Sepi total. Tidak ada tarawih. Tidak ada haji, dll.
Alhamdulillah, Maret 2023 ini, pandemi bisa dibilang telah selesai. Covid sudah dianggap penyakit biasa.
Siapa pahlawan terbesarnya? Seluruh penduduk planet Bumi. Meski penuh drama, penuh masalah, 8 milyar penduduk planet Bumi bisa melewatinya. Pahlawan berikutnya adalah nakes2, yang terus berjuang digaris terdepan. Ilmuwan yang bekerja keras menemukan vaksin, solusinya. Penduduk yg patuh dan taas atas prokes. Pejabat2 yg sigap dan peduli.
Termasuk penduduk yg bandel, mungkin juga bisa masuk jadi pahlawan. Entah apa hikmahnya, mungkin bandelnya ini mempercepat dia memperoleh kekebalan alamiah.
Karena meskipun banyak yg tidak percaya, Covid ini nyata. Banyak yang kehilangan anggota keluarga, tetangga, teman dekat. Sy juga kehilangan teman baik. Di novel JANJI, sy tuliskan namanya di halaman persembahan.
Dalam level ringan, lebih banyak lagi yang pernah mengalami kehilangan penciuman. Temannya kentut, dia tidak tahu. Makan lezat kayak sate, dia tdk tahu rasanya.
Btw, screenshot postingan ini buat lucu2an saja. Dari sekian pilihan pernyataan pejabat di awal2 pandemi, sy memilih yg ini saja. Karena kita itu kadang pelupa. Dulu, pejabat pernah percaya, pandemi tidak akan sampai ke Indonesia. Menurut hasil modelling, virus corona tak kuat hidup di cuaca panas Indonesia. Syukurlah, mereka akhirnya berubah pikiran.
Ah iya, pandemi juga memberikan kesempatan bisnis luar biasa untuk test, test, test. Bukan main, trilyunan uang test PCR, antigen ini. Hidung tambah lebar. Ditotalkan semua biaya test ini, bisa beli motor listrik. Apalagi di awal2 pandemi, sekali test jutaan. Begitulah cerita 3 tahun lalu.
Apakah planet Bumi akan ketemu pandemi berikutnya?
Entah kapan. Tapi pandemi adalah keniscayaan alam.
*By Tere Liye
(fb)