Zakat Mal
By TERE LIYE
Politisi PDIP membagikan amplop di masjid. Setiap amplop isinya dua lembar merah, 2 lembar biru. Video pembagian amplop ini viral di medsos.
Nah, setelah viral, menurut politisi PDIP yg wajahnya ada di amplop, duit yg dibagikan ini adalah dana reses, jadi dia bagikan dong. Duit ini juga sebagian niatnya zakat mal. Mantab kan. Zakat dibagi-bagikan saja, tanpa dilihat apakah yg menerima masuk kriteria atau tidak.
Sungguh terharu menyaksikan hal-hal begini. Betapa suci dan mulianya politisi-politis.
Apakah ini money politic? Tidaklah. Ini sangat-sangat-luhur niatnya. Inilah sebenarnya wisdom domestik, alias kearifan lokal. Cermin budaya bangsa yang adiluhung nan tak terkira. Bagi-bagi beras, pakai karung dgn wajah politisi. Bagi-bagi buku tulis, dgn sampul si politisi. Pasang baliho raksasa, itu wajah nongol juga.
Budaya seperti inilah yg harus dilestarikan.
Tentu, rumah ibadah adalah tempat bagi-bagi duit terbaik. Percayalah, jika politisi tiap malam bergantian membagikan amplop di sana, dijamin deh, tiap malam tarawehan di masjid itu penuh sesak.
Kita harus bangga loh menyaksikan politisi-politis ini punya duit banyak. Kekayaan mereka terus bertambah, dan bisa bagi-bagi duit. Itulah wujud nyata betapa majunya negara Indonesia.
Tahniah warga +62. Masa depan cerah nan meroket telah menanti.
Teruslah bodoh. Jangan pintar. Pilih lagi orang2 ini.
*Tere Liye, penulis novel 'NEGERI PARA BEDEBAH'
(fb)