RUMPUT LAUT
"Saya bangun Rumah ini hasil tiga bulan Panen, Pak"
Saya memandang gedung megah di depan kami. Rumah bergaya modern yang saya taksir mendekati 1 miliar itu.
"Hah? Emangnya dapat berapa sekali Panen, mas?"
"Tergantung harga, tapi tiga bulan belakangan saya bisa terima 200 jutaan setelah potong pekerja. Pekerjanya saja bisa terima upah 10 sampai 20 juta."
"Berapa hektar?"
"Kita ngga pakai istilah hektar. Tapi satu pondasi. Kecil aja. Ngga pakai hektar-hektar."
"Rumput lautnya berapa bulan baru bisa panen?"
"Biasa sebulan sampai empat puluh hari."
"Waduh, mantap betul."
"Alhamdulillah. Tapi baru dua tahun ini kami menikmati manisnya Bisnis Rumput laut. Sebelum-sebelumnya harganya murah."
Sepertinya Menteri Kelautan dan Perikanan perlu serius mengembangkan Bisnis Rumput laut ini. Prospeknya cukup menjanjikan. Tidak kalah dengan Walet, Porang, dan yang pasti lebih masuk akal ketimbang ternak Kalajengking yang dianjurkan Pak Jokowi 😁
(Azwar Siregar)