Partai Kabah (PPP)
Oleh: Geisz Chalifah
1. Setiap pemilu Almarhum Ibu saya tak bertanya partai apa yang layak dipilih tapi hanya bertanya: Kabah Nomor berapa?
2. PPP pernah menjadi partai yang paling diminati di Jakarta, banyak warga meyakini bahwa PPP adalah bukan cuma partai yg layak dipilih tapi juga terkesan merasa sebagai pemilik partai Kabah (PPP). Orang betawi lebih familiar menyebutnya dgn partai kabah dibanding PPP.
3. Generasi Almarhumah ibu saya berganti generasi, PPP tak merawat konstituen yg lebih muda, peralihan generasi tak diamati secara serius. Mereka asik sendiri bermain - main dgn kekuasaan & menjadi sangat pragmatis.
4. Secara kultural, saya adalah warga PPP, banyak warga JKT lainnya seperti saya. Namun akibat ulah ketua umum dan fungsionarisnya lalu kecewa.
5. Ketua umum & fungsionarisnya seperti tak faham sosiologis konstituennya. Atau terlalu arogan yang kemudian ditinggal oleh basis kulturalnya.
6. PPP mengalami kemerostan fatal, terlebih di JKT bahkan anggota DPRD hanya satu org yang terpilih.
7. Semakin hari PPP semakin tenggelam padahal partai ini pernah memiliki basis pendukung yang sangat loyal hampir di semua provinsi.
8. Sangat menyedihkan bila Partai Persatuan Pembangunan di Pemilu 2024 hilang dari Parlemen
9. Besar Kemungkinan hal itu akan terjadi. Melihat perilaku Pimpinan Pusatnya yang bukan saja tak belajar dari pengalaman setelah “Berkhianat” pada warga Jakarta ketika Pilkada DKI namun bahkan seperti tak perduli pada aspirasi konstituaennya.
Saran saya kepada DPW DKI dan Pimpinan Pusat:
A. Pimpinan Pusat Pertama - tama adalah.Meminta maaf secara terbuka pada konstituen atas apa yg terjadi dimasa kemarin - kemarin.
B. DPW DKI. Basis kultural PPP, Tenabang, Jatinegara, Kebayoran lama dll
(DPW DKI PPP pasti punya datanya.) Lakukan pendekatan secara langsung kalau perlu dari rumah ke rumah, secara terbuka meminta maaf kepada warga dan merubah perilaku yang arogan dan elitis menjadi egaliter sebagaimana saat P3 di pimpin oleh Buya Ismail Hasan Metareum
C. Kembalikan rasa kepemilikan konstituen pada partai PPP. Dalam waktu satu tahun ini maka di tahun 2024 PPP Insya Allah kembali berjaya di Jakarta dan di Indonesia.
Geisz Chalifah
Konstituen kultural PPP
(Memberi Talak satu dengan PPP dan masih bisa rujuk bila ada perubahan serius dari fungsionarisnya.)