Sementara itu, khatib-khatib di masjid Baghdad masih terus menyampaikan hadits “Sesungguhnya Konstantinopel itu pasti akan ditaklukan. Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.” (HR Bukhari).
Orang-orang munafik mengatakan, "Lihat khatib itu, apa yang mereka katakan?", sambil menertawakan.
Sang khatib tetap optimis, meskipun Khalifahnya baru dibakar, sang khatib masih yakin pada kandungan Surat Ali Imran ayat 140...
اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ - ١٤٠
“Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim.”
DAN JANJI ITU PUN TERWUJUDKAN PADA TAHUN 1453....
