(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir.
Kami berfirman, “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu, dan janganlah kamu dekati pohon ini, sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!”
Lalu, setan menggelincirkan keduanya darinya sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya ada di sana (surga). Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.”
Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
[QS Al-Baqarah: 34-37]
***
Imam Sufyan Ats-Tsauri rohimahullah berkata:
1. Setiap kemaksiatan yang timbul dari dorongan nafsu, masih bisa diharapkan ampunannya.
1. Setiap kemaksiatan yang timbul dari dorongan nafsu, masih bisa diharapkan ampunannya.
2. Setiap kemaksiatan yang timbul dari dorongan kesombongan, maka tidak dapat diharapkan ampunannya.
Sebab, kedurhakaan Iblis bersumber dari sikap sombong, sedangkan ketergelinciran Nabi Adam 'alaihissalam akibat dari dorongan nafsu.
Sebab, kedurhakaan Iblis bersumber dari sikap sombong, sedangkan ketergelinciran Nabi Adam 'alaihissalam akibat dari dorongan nafsu.
***