[PORTAL-ISLAM.ID] Kementerian Agama (Kemenag) bakal menggelar sidang Isbat untuk menentukan awal ibadah wajib puasa bagi umat Islam atau 1 Ramadan 1444 Hijriah tahun ini di Indonesia.
Sebelum sidang isbat itu, Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama menyatakan ketinggian dan elongasi hilal sudah memenuhi kriteria untuk menentukan 1 Ramadan 1444 H.
Hal tersebut dipaparkan dalam seminar posisi hilal sidang Isbat yang digelar di Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (22/3) petang.
"Dari segi ketinggian sudah memenuhi kriteria, kemudian dari segi elongasi kita lihat mulai 7 sampai dengan 19, nampaknya dari segi ketinggian dan elongasi hampir seluruh wilayah di dunia ini akan memulai Ramadan-nya, salat tarawihnya malam ini dan akan ibadah puasa mulai fajar besok," ujar Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Asadurrahman dalam seminar itu.
Dalam paparan tersebut, tak semua dari 124 lokasi titik pemantauan hilal di Indonesia dipaparkan Asadurrahman.
Beberapa yang disampaikan adalah hasil pemantauan di sejumlah wilayah wilayah Indonesia timur, Jawa, dan Sumatra.
"Diketahui Kemenag telah menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat," kata Asadurrahman yang juga Hakim Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara itu.
Dari 124 titik lokasi pemantauan di Indonesia, Asadurrahman belum bisa memastikan hilal terlihat di berapa titik lantaran belum seluruhnya laporan masuk.
Teruntuk hilal di wilayah Papua sudah mencapai hampir 7 derajat dan wilayah Sumatera bagian paling barat sekitar 9 derajat.
"Kalau wilayah yang paling timur kan 6,45 [derajat] ya. Berarti kalau Mataram, Palu wilayah sebelah barat berarti tambah setengah derajat, berarti sekitar 7,25 derajat," ujar Asadurrahman.
Diketahui, hilal merupakan bulan sabit kecil yang terlihat tepat setelah matahari terbenam. Kriteria Kemenag untuk menentukan bulan baru dalam kalender Islam ialah tinggi hilal minimal 3 derajat, elongasi bulan ke matahari minimal 6,4 derajat.
Meskipun demikian, Asadurrahman mengatakan untuk penetapan 1 Ramadan itu akan tetap dilakukan dalam sidang isbat pemerintah bersama ulama dan ormas Islam yang digelar malam ini di Kantor Kementerian Agama.
Sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1444 H digelar secara tertutup. Menag Yaqut Cholil Qoumas yang akan memimpin langsung sidang isbat tersebut. Link live streaming sidang Isbat itu bisa disaksikan di sini.
Sidang akan dihadiri pelbagai pihak. Di antaranya perwakilan Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, perwakilan ormas-ormas Islam hingga para duta besar negara Islam yang ada di Indonesia. [cnnindonesia]