JEMBATAN LAKNAT ~ Keajaiban Era Taliban

JEMBATAN LAKNAT

Oleh: Fathi Nasrullah

Tersebutlah sebuah jembatan yang cukup besar di jantung kota Kabul, Afghanistan. Pul-e Sukhta namanya.

Selama 20 tahun penjajahan Amerika atas Afghanistan, Kolong jembatan tersebut menjadi tempat yang nyaman bagi para gelandangan pecandu narkoba.

20 tahun pula Pul-e Sukhta menjelma sebagai "kota terlupakan". Ribuan pecandu memenuhi kolongnya untuk menghindar dari aparat keamanan.

Bukan cuma didatangi ketika hendak menggunakan narkoba. Kolong Pul-e Sukhta bahkan jadi tempat tinggal utama bagi ribuan warga Afghanistan yang hidupnya hancur karena narkoba itu.

Dari seluruh Afghanistan mereka datang, Menetap, Bahkan mati di bawah jembatan legendaris itu.

Situasi politik dan keamanan di masa penjajahan Amerika ternyata gagal mengentaskan problem besar "kota terlupakan" itu. Malah semakin hari kondisi kolong Pul-e Sukhta makin menyedihkan.

Ribuan pecandu mati tanpa ada yang mengurusnya. Tak jarang mayat2 mereka bergeletakan begitu saja dan membusuk diatas tanah kolong jembatan hingga akhirnya jadi tulang belulang.

Para pecandu itu rupanya cukup teler meski hanya untuk mengurus jenazah sesama pecandu yang mati.

1 tahun lalu Amerika minggat dari Afghanistan. Pul-e Sukhta menjadi salah satu fokus perbaikan pertama yang dilakukan pemerintahan baru.

Pemerintahan Emirat Islam Afghanistan (EIA/Taliban) merumuskan penyelesaian total atas problem barang terlarang itu. Tidak hanya menangkapi, Tapi EIA merehabilitasi mereka dengan memindahkan kumpulan pecandu itu ke beberapa lokasi yang telah disediakan.

Disana mereka dirawat. Diobati fisiknya. Dan seizin Allah disembuhkan juga ruhaninya.

Bahkan lebih jauh lagi, Keluarga yang masih tersisa pun dirawat oleh negara. Setelah itu barulah kolong jembatan Pul-e Sukhta dibersihkan, Dikembalikan sesuai fungsinya, Bahkan dipercantik menjelma tempat wisata warga Kabul.

Yang menyedihkan dari operasi Pul-e Sukhta, Ternyata banyak sekali pecandu2 itu yang dengan berbagai alasan, Membawa serta anak2nya tinggal bersama mereka.

Maka pemerintah EIA juga mengurus anak2 itu dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Tidak hanya dicukupi gizi dan fisiknya. Anak2 itu juga diberi pendidikan yang baik. Dengan harapan bisa bebas dari trauma kehidupan yang mengerikan di bawah kolong jembatan Pul-e Sukhta.

Video ini tidak lama. Hanya 4 menit. Dan belum ada translatenya. Tapi gambaran yang diberikan insyaAllah dapat terbaca dengan jelas oleh kita.

Juga memberi keyakinan pada kita, Bahwa seringan apapun suatu masalah, Bila tidak ada niat menyelesaikannya, Maka tidak akan pernah selesai.

Amerika dengan 2 Trilyun dolar nya selama 20 tahun tidak pernah bisa mengurus Pul-e Sukhta. Bandingkan dengan EIA (Taliban) yang miskin dan diembargo internasional itu. Belum satu tahun berkuasa, Seizin Allah kelar tu Pul-e Sukhta.

Selamat menyimak...

[VIDEO]
Baca juga :