JANGAN LUPAKAN DERITA PALESTINA DAN KEKEJIAN ISRAEL, HANYA GARA-GARA BOLA

JANGAN LUPAKAN DERITA PALESTINA DAN KEKEJIAN ISRAEL, HANYA GARA-GARA BOLA

Oleh: Ahmad Khozinudin, SH

"...bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi jangan mencampur adukan urusan olahraga dan politik,"

[Jokowi, Selasa, 28/3/2023]

Presiden Joko Widodo sudah memastikan keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20 yang berlangsung di Indonesia. Pada kesempatan itu, Jokowi menegaskan jangan campur adukan urusan olahraga dan politik.

Menurut Jokowi, saat ini FIFA sudah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20. Tetapi pemerintah maupun PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik.

Sikap Jokowi ini sangat disayangkan. Sebagai kepala Negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Jokowi semestinya mengutamakan sikap empati kepada bangsa Palestina ketimbang keranjingan bola.

Derita Palestina, tidak bisa dipisahkan dengan batin umat Islam di Indonesia hanya gara gara bola. Tidak boleh membiarkan bangsa keji Israel asyik main bola di Indonesia, ini sama saja menari riang diatas rintihan dan derita rakyat Palestina.

Memberi ruang aktualisasi bagi bangsa Penjajah Israel dengan mengizinkannya menginjak bumi pertiwi dan asyik main bola, sama saja Jokowi mengkhianati pembukaan UUD 1945. Jokowi telah melecehkan amanat konstitusi, yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan Israel atas Palestina harus dihapuskan.

Adalah sikap yang hipokrit sekaligus konfirmasi antek Israel, mendukung kemerdekaan Palestina tapi mengizinkan Israel bermain bola. Ini sama saja, mengajak minum kopi bangsa yang tangannya berlumuran darah kaum muslimin.

Sekali tidak selamanya tetap tidak, selama konstitusi menyatakan penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, maka selamanya timnas Israel haram main bola di Indonesia. Jangan sampai, bumi pertiwi yang suci dikotori oleh kaki kaki najis yahudi Israel.

Sekali lagi, segenap rakyat harus mengambil sikap, bahwa pernyataan Jokowi tak sejalan dengan amanat konstitusi dan tak mewakili aspirasi rakyat. Konstitusi mengharamkan penjajahan, aspirasi rakyat juga menolak didatangi timnas penjajah.

Sebaiknya tarik Erick Thohir, tak perlu bernego. Kalaupun nego, batalkan kepesertaan Yahudi Israel. Bukan menyodorkan tanah negeri ini, untuk diinjak injak pemain sepak bola Israel.

Jangan menabur badai, ditengah kemarahan umat Islam pada Yahudi Israel. Lebih baik mengorbankan timnas Israel, ketimbang memantik disharmoni anak negeri dan mengundang kemarahan umat Islam.

(*)
Baca juga :