HUKUM MEROKOK DALAM MASJID

MEROKOK DALAM MASJID

Dalam kitab الموسوعة الفقهية الكويتية (Ensiklopedia Fikih Islam) dijelaskan dengan detail perbedaan ulama' terkait hukum merokok. Mulai dari yang mengharamkan, memperbolehkan dan yang memakruhkan lengkap dengan dalil dari masing-masing. 

Namun ketika membahas hukum merokok di dalam masjid, majlis ilmu, dan majlis Al-Qur'an dalam kitab tersebut menegaskan sebagai berikut:

لاَ يَجُوزُ شُرْبُ الدُّخَّانِ فِي الْمَسَاجِدِ بِاتِّفَاقٍ، سَوَاءٌ قِيل بِإِبَاحَتِهِ أَوْ كَرَاهَتِهِ أَوْ تَحْرِيمِهِ، قِيَاسًا عَلَى مَنْعِ أَكْل الثُّومِ وَالْبَصَل فِي الْمَسَاجِدِ، وَمَنْعِ آكِلِهِمَا مِنْ دُخُول الْمَسَاجِدِ حَتَّى تَزُول رَائِحَةُ فَمِهِ، وَذَلِكَ لِكَرَاهَةِ رَائِحَةِ الثُّومِ وَالْبَصَل، فَيَتَأَذَّى الْمَلاَئِكَةُ وَالْمُصَلُّونَ مِنْهَا، وَيُلْحَقُ الدُّخَّانُ بِهِمَا لِكَرَاهَةِ رَائِحَتِهِ - وَالْمَسَاجِدُ إِنَّمَا بُنِيَتْ لِعِبَادَةِ اللَّهِ، فَيَجِبُ تَجْنِيبُهَا الْمُسْتَقْذَرَاتِ وَالرَّوَائِحَ الْكَرِيهَةَ - فَعَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: مَنْ أَكَل الْبَصَل وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا، فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ. (1)
"Tidak boleh merokok di dalam masjid menurut kesepakatan ulama' baik yang menyatakan hukum rokok boleh, makruh atau haram. Hal ini dikarenakan diqiyaskan pada larangan memakan bawang putih dan bawang merah di masjid dan melarang orang yang memakan keduanya untuk masuk masjid sampai bau keduanya hilang dari mulutnya. Di mana malaikat dan orang yang shalat tidak akan suka dengan baunya. Sedangkan masjid dibangun untuk ibadah sehingga wajib menjauhkan masjid dari hal-hal menjijikkan dan bau yang tidak enak."

*الموسوعة الفقهية الكويتية Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah (Ensiklopedia Fikih Islam) adalah ensiklopedia terbesar yang ditulis dan diterbitkan dalam bahasa Arab oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait.

(Hafez Mohamed Abdel Samad)

Baca juga :