DENDAM JOKOWI Pada Anies Atas Kekalahan Ahok di Pilkada Jakarta TERNYATA Masih Membara...

Nahhh..... prediksi saya (dan juga banyak Netizen) AKHIRNYA mendapatkan pembuktian verbal dari Pak Jokowi sendiri, alias benar adanya 😄😅

yaitu :

Pak Dhe Jokowi "sangat berkepentingan" dengan siapa penggantinya kelak.

bisa dimaknai secara tersirat :

Pak Dhe akan "turut serta mengatur", pakai tanda petik, siapa yang akan jadi Presiden selanjutnya.

CATATAN: yang disampaikan oleh Hasto Sekjen PDIP (dan dimuat oleh CNN ini) adalah materi pembicaraan antara Ibu Mega dan Pak Jokowi di Istana Merdeka, hari Sabtu kemarin.

--- --- ---

IMHO in my humble opinion, dengan MENCOBA obyektif pada posisi sebagai Swing Voters / Floating Mass:

(1) Rupanya Pak Jokowi masih "mendendam" atas kekalahan Pak BTP oleh Pak ABW (Anies Baswedan) pada PilGub DKI Jakarta 2017.

(2) Merujuk kepada pembicarasan Pak Jokowi dan Bu Mega (silakan baca artikel dengan mencari link di google) bahwa Pemimpin harus yang senafas dengan gagasan Bung Karno, maka figur yang relevan adalah Ganjar Pranowo dan relatif masih masuk kriteria adalah Prabowo Subianto.

*relevan dengan materi pembicaraan serta alam pikir antara Ibu Mega dan Pak Jokowi, Lho ya.... , bukan relevan menurut saya /penulis.

(3) Opini saya yang ini sensitif, untuk agar dicermati secara hati-hati biar tidak salah paham:

- Pak ABW tidak termasuk kriteria yang disodorkan oleh Jokowi kepada Mega, yang itu berarti Pak Jokowi relatif "tidak nyaman" apabila Pak ABW yang jadi Presiden penerusnya.

- Pak ABW dan Pengusungnya harus benar-benar kerja ekstra keras (apalagi Pak Dhe Jokowi sudah memberikan pernyataan verbal) mulai dari agar bisa benar-benar mendaftar di KPU hingga penggalangan massa. Termasuk pada proses itu adalah penentuan Cawapresnya.

- Saya sepakat dengan pemikiran Netizen Pak Gavin Ar Rasyid, bahwa jika ingin menjadikan Anies Baswedan sebagai riil figur penantang .... ;atau yg populer dikenal sebagai antitesis Jokowi MAKA Anies harus dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono dengan pertimbangan Demokrat dan Pak SBY "tidak akur" dengan Bu Mega dan PDI-P selama ini.

CaWapres dari PKS masih "bisa masuk", namun bila CaWapres nya dari Luar (bukan yang diajukan PD dan PKS) maka itu menunjukkan dominasi NASDEM dan Surya Paloh... Yang kira2 bisa dimaknai tetap saja jadi penerus program Jokowi tetapi dari lokomotif lain (bukan lokomotif PDI-P).

- Tantangan dari poin Cawapres AHY di atas adalah tentang popularitas dan elektabilitas, sejauh mana Cawapres bisa membantu mendongkrak perolehan suara ABW, secara massa pendukung Anies adalah beririsan dengan massa Demokrat dan PKS.

Sederhananya, secara kajian di atas kertas.... masih ada figur-figur lain yang JUGA bisa mendongkrak suara Anies, selain cawapres dari PD dan PKS.

(4) Fenomena bertemunya Luhut Binsar Panjaitan dengan Prabowo Subianto dan Surya Paloh secara BERKALI-KALI, imho adalah dalam rangka mencari kompromi politik agar siapa pun yang kelak jadi Presiden, MAKA kepentingan-kepentingan elit ( termasuk oligarki di sini ) TETAP AKAN DIAKOMODIR OLEH PEMERINTAHAN SELANJUTNYA.

=== ===

OK, sahabat2 semua.... itu di atas pendapat saya, boleh-boleh saja disagree 😄🙏

Terutama rekan-rekan Pendukung Aktif BaCapres, pasti akan banyak yang protes dengan analisis saya. GPP... silakan tulis di kolom komentar untuk peng-kaya-an perspektif 😅👍👍👍 

(BY TARA PALASARA)

Baca juga :