Akhir akhir ini publik Bali diresahkan dengan banyaknya wisatawan asing yang makin liar kelakuannya dijalanan. mereka bermotor tanpa helm, berpakaian tidak sopan, bertingkah ugal ugalan, mabuk dijalanan dan sebagainya yang dipandang tak menghargai norma agama dan adat masyarakat Bali.
Pertanyaannya kenapa para bule itu bertindak demikian ?
Ya karena warga Bali sendiri yang menjalankan bisnis pariwisata terutama yang mengandalkan dari turis asing/bule selama ini terlalu "menyembah" memberhalakan turis bule sehingga menjadikan mereka merasa bisa semau gue di tanah orang.
Sebetulnya ini tipikal mental inferior bangsa kita yang bukan orang Bali saja si...
contohnya dulu dikampus kami di UGM jelas peraturan semua mahasiswa wajib berpakaian sopan dan rapi di dalam kampus namun para mahasiswa asing/bule malah dibiarkan bebas bercelana pendek, tanktop mirip orang wisata ke pantai dan tidak pernah ditegur sedang kami gondrong dikit atau berkaus tanpa kerah kerap ditegur.
Jadi "mentalitas inferior" dan rendah diri didepan bangsa asing bukan hanya monopoli masyarakat biasa saja tapi juga di jiwa para dosen dan guru guru besar perguruan tinggi ternama.
Kembali ke Bali penulis sendiri merasa para pelaku pariwisata disana memang rasis pada bangsa sendiri, pernah kami mau check out dari hotel kelas wedus deket Kuta kebetulan berbarengan dengan sepasang bule kere yang duluan mau check out, ramah sekali si penjaga hotel menerima pembayaran dan kunci sambil bilang "thx u" bla bla bla sambil tangannya sikap sembah hormat dengan senyum paling manis sejagad raya menghantar kepergian sepasang bule kere itu... giliran kami maju bayar dan menyerahkan kunci dia cuma nerima saja tanpa senyum tanpa kata sambil serahkan KTP lecekku bahkan memandang wajah kamipun tidak.
Padahal bayarnya sama dengan bule kere itu...
"Jancok raimu" maki rekan petualangku sambil kami berlalu pergi.
Jadi kalau sekarang di Bali kelakuan turis bulenya makin menjadi ya itu buah dari perlakuan menghamba kalian warga Bali sendiri yang inferior dan menjadikan industri pariwisata sebagai sektor penting utama perekonomian.
(By Budi Saks)
*fb penulis