BPKH Indonesia Vs Tabung Haji Malaysia menuju Visi Saudi 2030
Dalam Visi Saudi 2030 Pemerintah Arab Saudi memiliki target jumlah jamaah haji sampai 5 kali lipat... artinya membuka peluang Umat Islam dapat menjalankan kewajiban haji lebih cepat.
2030 kurang 7 tahun lagi... Untuk menuju 2030 tentunya kenaikan kuota bisa jadi sudah dilakukan bertahap... besar kemungkinan nanti orang bisa melakukan ibadah haji tidak lagi melalui negara... Banyak negara yang memiliki maskapai akan melihat ini sebagai bisnis... Daftar haji tunggu Indonesia mencapai 5,2 juta orang ini merupakan pangsa pasar nyata.
Katakan 6 tahun berjalan kuota normal Indonesia 221.000 jamaah, maka di tahun 2030 sudah berkurang 210.000 x 7 = 1.470.000 jamaah... berarti sampai tahun 2029 tinggal sekitar 4 juta calon jamaah... Tahun 2030 kuota haji diperbanyak jadi 1 juta... artinya gak sampai 5 tahun udah kelar semua... Masalahnya dana setor ONH yang dikelola BPKH masih ada nggak??? Tercatat sih ada tapi bisa dicairkan nggak??? Saat ini total dana haji sebesar 165 Triliun rupiah.
BPKH bila tiba masa 2030 dengan kuota 1 juta pasti glegeken karena harus mencairkan dana 25 juta kali kuota 1 juta... Yaitu 25 Triliun... dalam waktu 5 tahun tepatnya 2035 dana yang tersimpan bakal habis... Dengan adanya kebijakan liberalisasi pemberangkatan haji kemungkinan pendaftar haji baru semakin sedikit.
Apakah Pemerintah RI siap memberangkatkan haji dalam jumlah satu juta??? Bila tidak siap bisa jadi negara lain menawarkan paket pemberangkatan haji.
Bagaimana dengan Tabung Haji Malaysia?
Dana setoran daftar haji hanya 5 juta dibanding total data deposit mereka awal tahun 2022 tercatat 88 Milyar ringgit bila dirupiahkan sekitar 300 Triliun... Kuota haji cuma 30.000 orang pertahun... dikali 5 pun cuma 150.000 orang... kali 5 juta cuma 750 Milyar... ga ada satu triliun... katakan mereka subsidi 50 juta per orang pun masih ringan cuma 7,5 Triliun... Pendapatan Tabung Haji Malaysia setengah tahun mencapai 1,45 Milyar ringgit... Total satu tahun bisa 2,9 Milyar ringgit... dirupiahkan bisa 10 Triliun... lebih dari cukup mensubsidi jamaah hajinya.
Dengan perhitungan di atas maka Tabung Haji Malaysia bisa bertahan bahkan bisa jadi membuka peluang investasi pemberangkatan haji jamaah Indonesia karena mereka punya banyak duitnya bisa diinvestasikan untuk kerja sama dengan Saudi membuka hotel di Makkah dan Madinah.
(Penulis: Mila Machmudah Djamhari)