[PORTAL-ISLAM.ID] Loyalis Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Geisz Chalifah berpendapat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah kehilangan wibawa dengan menyebar SMS berisi pelarangan Masjid Al Akbar, Surabaya untuk kegiatan politik.
Geisz bertanya apakah mata Bawaslu dalam hal ini sedang mengalami katarak. Dia memberi contoh yang sudah terjadi bahwa ada seorang menteri membidangi BUMN menggunakan fasilitas negara untuk kampanye pribadi dan berbicara tentang akhlak.
“Kampanyenya jelek sekali. Padahal banyak anak-anak muda kreatif kita dengan gambar itu memberikan pesan akhlak yang bisa menyentuh banyak orang tapi digunakan wajah dirinya. Dalam rangka apa itu. Kan kita sudah tahu semua,” kata Geisz kepada KBA News, Ahad, 19 Maret 2023.
Kegiatan yang dilakukan salah seorang menteri itu menurut Geisz adalah mengkampanyekan dirinya dengan menggunakan fasilitas negara. Bekas komisaris PT Pembangunan Jaya berpendapat, Anies datang ke Masjid Al Akbar dalam rangka menunaikan Salat Jum’at sebagai seorang muslim.
Dalam hal ini kata dia Bawaslu meramaikan situasi. “Jadi sesungguhnya adalah ini penyakit norak, orang bisa numpang ngetop lewat Anies. Menunjukkan dirinya berfungsi, dirinya ada,” katanya.
Geisz mengaku heran, mengapa kalau kepada Anies cepat respons yang diberikan Bawaslu dan sebaliknya menutup mata terhadap pihak lain. Dia melihat dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 selalu diliput media.
Pola kerja Bawaslu menurut Geisz tidak sesuai tugas, pokok, dan fungsi sebagai lembaga pengawas. DIa balik bertanya apakah badan ini mengerti dengan undang-undang. Tugas-tugas itu adalah mengawasi, mengatakan, dan melakukan.
“Atau nanti saya training Bawaslunya. Saya suka kok mentraining anggota-anggota KPU maupun calon-calon anggota Bawaslu,” kata dia.
Geisz menjelaskan kalau anggota Bawaslu siap dia akan menyiapkan forumnya. Penjelasan badan yang dipimpin Rahmat Bagja di sebuah stasiun televisi nasional bersifat normatif bahwa surat edaran itu diedar kepada semua.
“Cuma pengen diliput televisi saja itu sebenarnya. Agar Namanya ada,” ujarnya.
Anies masih akan melakukan perjalanan Silaturahmi Kebangsaan ke depan. Geisz menekankan akan melakukan hal sama yakni melawan dengan argumentasi ilmiah dan berdasar undang-undang. “Apa yang mereka (Bawaslu) katakana benturkan dengan fakta. Semakin lama dan sering melakukan itu semakin menurunkan kewibawaan mereka,” tutur dia.
Geisz menjelaskan ketika orang berbicara tanpa fakta orang menyebut hal itu omong kosong. Dia bilang sudah terlalu banyak rakyat Indonesia mendengarkan omomg kosong. “Sayangnya dilakukan pejabat struktural,” katanya. [kbanews]